Saturday, June 20, 2015

Para Perampok Professional


Sewaktu perampokan di Guangzhou, China, perampok bank berteriak kesemua orang di bank: "Jangan Bergerak. Uang ini Milik Negara, Hidupmu milikmu." Semua orang di bank menunduk dengan tenang. Ini yang disebut "Konsep Merubah Pikiran" Merubah cara berpikir yang konvensional.

Ketika seorang wanita berbaring di meja secara profokatif, perampok berteriak padanya "Beradablah, Ini perampokan, bukan pemerkosaan!" Ini yang disebut "Professional" fokus hanya kepada apa yang kamu dilatih untuk..

Ketika Perampok kembali kerumah, perampok yang lebih muda (lulusan s2) berkata kepada perampok yang tua (lulusan sd): "Bang, ayo kita hitung berapa yang kita dapat." Perampok yang lebih tua bilang "Bego banget lo. Duitnya banyak gitu lama pasti ngitungnya. Malem ini lihat aja di TV bakal bilang berapa yang kita rampok dari bank!" Ini yang disebut "Pengalaman." Sekarang pengalaman lebih penting dari gelar..!

Setelah perampok pergi, manajer bank bilang pada supervisor bank untuk menelpon polisi secepatnya. Tetapi supervisor berkata: "Tunggu! Ayo kita ambil $10juta dollar dari bank untuk kita dan tambahkan ke $70juta dollar yang sudah diambil dari bank".

Ini yang disebut "Sambil Berenang Minum Air." Merubah keadaan tak baik menjadi keuntungan anda!

Supervisor berkata: " Akan sangat bagus bila ada perampokan setiap bulan."

Ini yang disebut "Membunuh Kebosanan" Kebahagiaan personal lebih penting dari pekerjaan anda.

Keesokan harinya, Berita TV melaporkan bahwa $100juta telah dicuri dari bank. Perampok menghitung dan menghitung, tetapi mereka hanya dapat $20juta dollar. Perampok sangat marah dan komplain "Kita meresikokan hidup kita dan hanya dapat $20juta dollar. Pekerja Bank mengambil $80juta dollar dengan santai. Sepertinya mendingan menjadi teredukasi daripada perampok!"

Ini yang disebut "Pengetahuan bernilai lebih banyak dari emas" Manajer bank tersenyum dan bahagia karena kekalahan di main saham dapat di bayarkan oleh perampokan yang terjadi. Ini yang disebut "Mengambil kesempatan." Berani mengambil resiko!

Jadi siapakah pencuri Sejati dan lebih professional disini?

18 Cara Hack Tubuh Kita Sendiri


1. Jika tenggorokanmu gatal, garuk telingamu!

“Jika saraf dekat telinga distimulasi, bisa menciptakan reflek di tenggorokan yang mampu menghasilkan kejang otot ” kata Scott Schaffer, presiden dari pusat spesialis THT di New Jersey. “Kejang ini bisa menghilangkan rasa gatal di tenggorokan.”

2. Longgarkan hidungmu yang mampet!

Cara termudah, tercepat, termurah untuk melegakan hidungmu yang mampet adalah 
tekan lidahmu ke bagian atap mulut, lalu tekan dengan satu jari tempat diantara alis. Ini bisa menyebabkan tulang vomer (tulang tipis yang memisahkan lubang hidung), yang menghubungkan saluran hidung ke mulut bergerak maju mundur, kata Lisa DeStefano, asisten profesor di Michigan State University ilmu pengobatan osteopathic. Setelah 20 detik, gerakan tersebut akan melonggarkan hidungmu yang mampet.

3. Menghentikan mimisan

Jepit hidungmu dan bersandar ke belakang adalah cara terbaik yang sering dilakukan orang-orang untuk menghentikan mimisan. Cara yang lain dan lebih enak adalah Letakkan kapas di bagian upper gums (jaringan yang meliputi tulang rahang dan bagian bawah gigi) dibelakang bagian bawah hidung dan tekan sekuat-kuatnya. “Kebanyakan pendarahan datang dari septum, dinding tulang rawan yang memisahkan hidung” kata Peter Desmarais, THT specialis di Entabeni Hospital, di Durban, South Africa. “Penekanan disini bisa membantu menghentikan mimisan.”

4. Menghilangkan rasa terbakar

Saat anda menyentuh kompor panas secara tidak sengaja, bersihkan kulit dan berikan pijatan ringan dengan ujung jari lain yang tidak terluka. Dan es akan mempercepat hilangnya rasa sakit, kata Dr. DeStefano , karena mengembalikan kulit yang terbakar ke suhu normal, maka kulit akan sedikit melepuh.

5. Mencegah asam lambung 

Penelitian menunjukkan pasien yang tidur miring ke kiri lebih kecil resiko terserang asam lambung. Kerongkongan dan perut berhubungan dengan posisi. Waktu anda tidur miring ke kanan, perut lebih tinggi dari kerongkongan, membuat makanan dan asam lambung mengalir ke kerongkongan. Jika miring ke kiri, perut lebih rendah dari kerongkongan sehingga asam lambung tidak mengalir kekerongkongan.

6. Menyembuhkan sakit gigi tanpa buka mulut! 

Gosokkan es di bagian belakang telapak tangan, bagian berbentuk huruf V antara jempol dan telunjuk. Peneliti Kanada menemukan teknik ini mengurangi rasa sakit gigi sebanyak 50 persen dibanding tanpa menggunakan es. Alur saraf di daerah V tersebut menstimulasi daerah otak dan mencegah sinyal rasa sakit ke wajah dan tangan.

7.Hilangkan rasa sakit!

Peneliti Jerman telah menemukan bahwa batuk saat disuntik bisa mengurangi rasa sakit dari jarum suntik. Menurut Taras Usichenko, pengarang ‘mempelajari fenomena’, trik ini menyebabkan kejutan, kenaikan sementara tekanan di dada dan kanal spinal, menahan struktur pengatur rasa sakit di pusat tulang belakang.

8.Cairkan otak!

Terlalu banyak es krim akan membekukan otak, maksudnya ada sensasi pening. Tekan lidah ke langit-langit mulut, tutup bagian langit-langit sebanyak yang kamu bisa “Karena syaraf di langit-langit mulut menjadi sangat dingin, tubuh mengira otak anda juga beku hasilnya menimbulkan icecream headache” kata Abo. Semakin banyak tekanan yang anda lakukan,makin cepet loh sakit kepalanya berkurang.

9.atasi keinginanmu yang paling mendesak!

pengen pipis? Nggak ada kamar mandi? Kamu cowok? Ngayal aja...
Mikir tentang seks bisa menyibukkan otak, hasilnya kamu nggak bakal ngerasa nggak nyaman, kata larry lipshultz, m.d., kepala pengobatan reproduksi pria di baylor college of medicine.

10. Membuat jantungmu kembali normal

mencoba mengatasi deg-degan? Tiup jempolmu . Syaraf vagus , bertugas mengendalikan detak jantung, bisa dikontrol melalui nafas, kata ben abo, emergency medical services specialist di university of pittsburgh. Ini bisa membuat detak jantung kembali normal.

11. Menghilangkan kram perut

Jika anda seperti kebanyakan orang, saat lari, anda menghembuskan nafas saat kaki kanan menyentuh tanah. Ini menyebabkan tekanan ke bawah di bagian liver (yang mana terletak di bagian kanan), dan akan menarik diafragma dan menyebabkan kram perut, menurut doctors book of home remedies for men. Pemecahannya: Hembuskan nafas saat kaki kanan yang menghentak tanah.

12. Membuat tubuh stabil setelah banyak minum

terlalu banyak minum membuat pening? Letakkan tangan pada tempat yang stabil. Bagian telinga yang mengatur keseimbangan, cupula, mengalirkan cairan dengan densitas yang sama seperti darah. “saat alkohol mengencerkan darah di cupula, cupula menjadi kurang padat dan naik” kata dr. Schaffer. Ini membuat otak bingung. Sentuhan dari obyek yang stabil memberikan opini kedua, dan anda bisa merasa lebih seimbang. Karena saraf di tangan sangat sensitif.

13. Menghilangkan kesemutan atau mati rasa 

Jika tangan anda mati rasa saat menyetir atau duduk dengan posisi salah, goyangkan kepala (dugem geleng geleng). Bisa menghilangkan kurang dari semenit, kata dr. Destefano. Mati rasa disebabkan tekanan kumpulan syaraf di leher, melonggarkan otot leher menghilangkan tekanan.

14. Memperpanjang menahan nafas 

Jika anda kesusahan mencapai seperempat dari dasar kolam renang, ambil nafas pendek sebelum menyelam sangat penting , hyperventilate (bernafas cepat dan dalam). Saat di dalam air, bukan kekurangan oksigen yang membuat anda ingin bernafas, tapi peningkatan karbon dioksia, yang membuat darah anda asam, dan mengirim sinyal ke otak ada yang tidak beres,” saat melakukan hyperventilate, aliran oksigen melambatkan aktifitas darah,” kata jonathan armbruster, ph.d., asosiasi profesor biologi di auburn university. “ini membuat otak anda berpikir memiliki oksigen berlebih.” paling tidak menambah lebih 10 detik.

15. Rasakan pendengaran supersonik! 

Jika anda terjebak di tengah ramainya orang ngobrol di pesta, condongkan tubuh dengan telinga kanan ke depan. Telinga kanan lebih baik daripada telinga kiri dalam hal mengikuti ritme obrolan yang cepat, menurut peneliti dari ucla david geffen school of medicine. Sebaliknya, jika dan ingin mengidentifikasi lagu yang dimainin dengan lembut di elevator, gunakan bagian kiri telinga, ini lebih baik dalam memilah nada musik.

16. Impress your friends!

kalau anda ada di pesta coba trik ini, suruh teman anda berdiri tegak, rentangkan tangan dan posisi telapak tangan menghadap bawah, tetap pada posisi ini. Lalu letakkan dua jarimu di pergelangan tangannya dan dorong ke bawah, temenmu pasti ngelawan. Sekarang buat dia meletakkan satu kaki di tempat yang lebih tinggi beberapa inch (tumpukan buku atau majalah mungkin) dan ulangi yang tadi, dengan membuat posisi pinggang tidak rata, otak menganggap tulang belakang menjadi vulnerable, sehingga menghentikan kemampuan tubuh untuk menghindar , rachel cosgrove, c.s.c.s., pemilik results fitness, di santa clarita, california.

17. Mencegah rabun

jarak pandang yang payah jarang disebabkan faktor genetis, kata anne barber, o.d., optometrist dari tacoma, washington. “ini biasanya disebabkan tekanan nearpoint .” dengan kata lain , melototin layar kompi terlalu lama. Coba trik ini, tutup mata, tegangkan badan, ambil nafas yang dalam, setelah beberapa detik, hembuskan nafas dan regangkan otot pada saat yang bersamaan. Mengencangkan dan menegangkan otot semacam bisep bisa membuat otot lain yang tidak berhubungan seperti otot mata juga ikut relaks.

18. Baca pikiran!

punyamu sendiri tentunya! “jika anda akan berpidato besok, ulangi sebelum tidur,” kata candi heimgartner, instruktur ilmu biologi di university of idaho. Karena kebanyakan konsolidasi memori terjadi selama tidur, apapun yang anda baca sebelum tidur kebanyakan di baca sebagai memori jangka panjang.

Monday, June 15, 2015

Ternyata Jackie Chan Memulai Aksi Kemanusiaan dengan Kebohongan


Hingga hari ini, Jackie Chan tidak hanya sekedar superstar kungfu, namun dia juga seorang bintang dalam bidang kemanusiaan.

Pernah ada yang bertanya pada Jackie Chan, “Selebritis melakukan kegiatan kemanusiaan apa bukan demi tebar pesona, apakah ada kebohongan (di baliknya)?”

Pertanyaan yang sangat menusuk, Jackie Chan pun menjawabnya dengan lugas, “Ada kebohongan! Saya memulainya dari kebohongan.” Sebuah kejujuran yang mencengangkan setiap orang.

Ketika baru mulai memasuki dunia perfilman, Jackie adalah pemeran pengganti dalam film laga kungfu. Resiko tinggi tapi honor kecil, pekerjaan yang tak berarti di mata orang lain. Tiba-tiba ia menjadi populer dalam sekejap, honornya dari semula 3 ribu yuan meningkat drastis menjadi 4,8 juta yuan. “Menjadi hartawan dalam semalam,” tutur Jackie. Kebahagiaan itu datang begitu cepat, waktu itu dia baru berumur 20-an tahun.

Asalnya miskin dan papa, tiba-tiba memiliki banyak uang, dia tak tahu bagaimana harus menggunakannya. Dia sekaligus membeli 7 arloji kelas dunia dengan merk berbeda. Satu minggu ada 7 hari, jadi setiap hari ganti arloji. Kemudian dia tiap hari mengundang teman-temannya untuk berpesta dan bernyanyi bersama, berusaha menunjukkan pada semua orang bahwa dia sekarang kaya raya.

Seiring dengan popularitasnya yang makin meningkat, ada yang mengundangnya ikut berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan. Jackie berkata, “Saya tidak ikut, tidak ada waktu.” Memang benar dia tidak punya waktu, siang harus syuting film, malam hari minum bir dan disko. Dia sibuknya bukan main, tiada waktu untuk urusan lain. Orang itu berkata, “Kami telah atur semuanya, Anda tidak perlu melakukan apa-apa, cukup datang saja. Itu pun cuma 1 hari. Lagi pula hal ini akan sangat membantu image dan film Anda.” Akhirnya Jackie setuju, meski dengan terpaksa.

Kegiatan hari itu adalah mengunjungi panti asuhan anak cacat. Melihat Jackie Chan muncul di hadapan mereka, anak-anak cacat itu senang sekali, mereka menyebut namanya keras-keras. Asisten memberitahu anak-anak itu, “Chen Lung Dage (Big Brother Jackie Chan) sangat sibuk, tetapi setiap harinya selalu merindukan kalian. Dia kemarin malam tidak tidur, hari ini menyempatkan diri menjenguk kalian.”

Pujian begitu tinggi yang diberikan kepadanya membuat Jackie merasa serba salah. Dia sebenarnya tidak ingin datang, kemarin malam tidak tidur karena begadang di diskotek. “Chen Lung Dage juga membawakan hadiah bagi kalian.” Anak-anak itu sontak bersorak-sorai dan meloncat-loncat kegirangan.

Sebaliknya, Jackie justru merasa bagai orang linglung. Semua itu sudah diatur oleh pihak penyelenggara, sama sekali tidak pernah terpikir olehnya untuk membawa hadiah, bahkan dia juga tidak tahu isi kotak-kotak hadiah itu. Setiap anak mendapat hadiah, lalu satu per satu mengucapkan ‘terima kasih’ kepadanya.

Melihat wajah-wajah mungil dan polos yang tertawa bahagia, dia tiba-tiba merasa malu, tetapi tak ada tempat baginya untuk bersembunyi. Dia jelas-jelas telah membohongi anak-anak itu, tapi yang didapatkannya adalah balasan yang begitu tulus. Dia tidak berani mengutarakan perasaannya itu, yang bisa dilakukannya hanyalah meneruskan permainan sandiwara tersebut. Dia menerima ucapan terima kasih anak-anak itu dengan berpura-pura semuanya biasa-biasa saja.

“Bisa Anda bayangkan, saya waktu itu begitu jahatnya!” demikian Jackie Chan menganalisa dirinya sendiri beberapa tahun kemudian. Waktu itu, saat berpisah, seorang anak menarik tangannya dan bertanya, “Chen Lung Dage, tahun depan datang lagi, kan?” Jackie menjawab, “Saya akan datang.”

Tahun berikutnya, dia membawa hadiah yang telah dipersiapkan dengan saksama, datang sesuai janjinya, utang batinnya selama setahun akhirnya terbayar juga. Ada yang pertama kali, maka akan ada yang kedua kali. Demikianlah Jackie Chan kemudian menapaki jalan aksi kemanusiaan. Setiap kali dia memperoleh pengalaman-pengalaman baru.

Ketika untuk pertama kalinya ikut dalam aksi sosial yang sebenarnya tidak ingin dihadirinya, dia mengira kegiatan tersebut adalah ajang tebar pesona yang akan berakhir dengan cepat, namun ternyata malah menjadi bidang yang digelutinya seumur hidup. Peristiwa ini, kalau tidak diutarakannya, selamanya tidak akan ada yang tahu. Begitu diutarakan, rasa hormat dan kagum kita terhadapnya semakin bertambah.

Ada kalanya orang tersesat ke jalan yang salah, namun ada juga yang tersesat ke jalan kebajikan. Melakukan satu perbuatan bajik, tidak selalu harus didorong oleh keinginan yang luhur, meski itu hanya ajang tebar pesona tapi juga adalah tebar pesona kebajikan. Setiap usaha yang mulia selalu diawali dari sesuatu yang tak berarti, namun asal Anda melakukannya maka itu jauh lebih mulia dibanding para penonton yang berucap sinis tapi tak berbuat apa-apa.

Jackie Chan berkata, “Selama saya melakukan aksi kemanusiaan, beberapa orang pelan-pelan juga mengajari saya bagaimana harus berlaku yang benar.”

Orang baik bukanlah orang suci, namun ia juga ingin selalu mengembangkan diri, ia butuh proses untuk menyempurnakan diri. Selalu bermurah hati dan memberikan dorongan bagi mereka (para orang baik yang bukan orang suci), kurangi celaan, dengan demikian orang baik itu makin lama akan makin baik dan banyak. Memberikan kesempatan pada orang lain untuk menjadi orang baik, sebetulnya adalah suatu perbuatan yang memiliki jasa tak terhingga.

Tuesday, June 9, 2015

10 Differences Between Middle Class And Rich People


According to Forbes, the 400 wealthiest Americans have more wealth than the bottom 150 million Americans combined. But what about the people in between? The middle class? You may be considered middle class. You’re not poor, but you’re not rich…yet. The middle class seems to be shrinking, according to the data revealed over the last couple decades. That means you’re going to be less likely to be middle class in the future. You’ll more likely be poor or rich. Which side do you want to be on?

If you want to be on the side with the rich, you’ve got to start thinking like the rich. Here are 10 differences between middle class and rich people for you to learn from…

1. The middle class live comfortably, the rich embrace being uncomfortable

“Be willing to be uncomfortable. Be comfortable being uncomfortable. It may get tough, but it’s a small price to pay for living a dream.”
-Peter McWilliams


“In investing, what is comfortable is rarely profitable.”
- Robert Arnott


It’s comfortable to work a “safe” job. It’s comfortable to work for someone else. The middle class think being comfortable means being happy, but the rich realize that extraordinary things happen when we put ourselves in uncomfortable situations. Starting your own business is a risk and risks can be uncomfortable, but a little risk is what it takes to create wealth and achieve superior results.

Step out of your comfort zone. Look at all your options. You will have to be at least a little uncomfortable if you want to become rich. You might even have to fail and that’s great, because if you’re not failing, you’re not doing much.

2. The middle class live above their means, the rich live below

“There is no dignity quite so impressive, and no one independence quite so important, as living within your means.”
-Calvin Coolidge


You won’t catch the average millionaire in a $100,000 car or a multi-million dollar home. The rich don’t spend their money on depreciating liabilities, they spend their money on appreciating assets and they live below their means. On average, the rich drive cars that are a few years old and they don’t buy them new, according to studies done in the book “The Millionaire Next Door.” Even if they can “afford” that fancy new Escalade, they usually don’t buy it.

Remember, if you earn $1,000,000/year and you spend $1,000,000/year, you’re still broke.

3. The middle class climb the corporate ladder, the rich own the ladder

“The richest people in the world look for and build networks; everyone else looks for work.”
-Robert Kiyosaki


The middle class tend to work for someone else. They have a job. A career. Upper middle class tend to be self-employed. They own a job. The rich tend to own the business. They own that corporate ladder that the middle class are busy working up. The rich understand that they need more people working for them to earn more money. The rich understand the power of passive income.

4. The middle class are friends with everyone, the rich choose wisely

“It’s better to hang out with people better than you. Pick out associates whose behavior is better than yours and you’ll drift in that direction.”
-Warren Buffett


The rich understand that when you surround yourself with successful people, your own success will follow. Likewise, surrounding yourself with unsuccessful people tends to have the anticipated effect. Your income is usually the average of the incomes of your three closest friends. If you want to earn more, hang around people who earn more. It’s all about aligning your mindset with the mindset of successful people. If you want to be rich, you have to think rich.

5. The middle class work to earn, the rich work to learn

“When you are young, work to learn, not to earn.”
-Robert Kiyosaki


The middle class are easily persuaded to change jobs when someone offers more money. The rich understand that working isn’t about the money, especially in the early years. It’s about developing the skills and traits you need to develop to become rich. That may mean working a sales job to better understand the world of selling. Or it could mean you work at a bank to better understand accounting. If you want to be rich, you should be working to learn the skills you need to become rich. Most rich people didn’t get there by earning a high salary.

6. The middle class have things, the rich have money

“Too many people spend money they haven’t earned, to buy things they don’t want, to impress people that they don’t like.”
― Will Rogers


Back to the fancy cars and big houses. That’s where much of the middle class spend their money. Drive through a middle class neighborhood and you will usually see brand new cars, expensive landscaping and high-dollar homes. The rich understand that to become wealthy, you have to want money more than you want things. If you keep buying things, your money will keep going with them. It’s funny how that works. For example, Warren Buffett still lives in the same home he bought in 1958. And he only paid $31,500 for it.

Stop buying things and start focusing on keeping, saving and investing the money you earn. If you are a shopaholic, start shopping for assets. Become interested in investing, then look for bargains on stocks and businesses instead of shoes and electronics. That being said, it’s not all about saving your money.

7. The middle class focus on saving, the rich focus on earning

“Your greatest asset is your earning ability. Your greatest resource is your time.”
-Brian Tracy


“If you would be wealthy, think of saving as well as getting.”
-Benjamin Franklin


Saving is important. Investing may be more important, but earning is the foundation of both. You understand that you need to save and invest, but to really achieve extravagant goals with them, you need to earn more. The rich understand this and work on creating more avenues to earn and earning more with the avenues they have. If you really want to become rich, work on your earning ability, not your saving ability.

8. The middle class are emotional with money, the rich are logical

“Only when you combine sound intellect with emotional discipline do you get rational behavior.”
-Warren Buffett


Steve Siebold interviewed over 1,200 of the world’s wealthiest people over the past 30 years for his book “How Rich People Think”, and according to him there are more than 100 differences in how rich people look at money compared to the middle class. One of the key differences he found was that the middle class see money through the eyes of emotion, but the rich see money through the eyes of logic. Making emotional financial decisions will ruin your finances. Warren Buffett explains that investing has much more to do with controlling your emotions, than it has to do with money. Emotions are what cause people to buy high and sell low. Emotions create dangerous business deals. Leave emotions out of this and turn to logic.

9. The middle class underestimate their potential, the rich set huge goals

“Set your goals high, and don’t stop till you get there.”
-Bo Jackson


The middle class set goals. Sometimes. It’s the capacity of the goals that differ from the middle class to the rich. The middle class set safe goals that are easily obtainable. The rich set goals that seem impossible, difficult or crazy. But they know they are achievable. It all comes back to having the proper mindset.

When you’re setting your goals, ask yourself if they could be bigger. Ask yourself if that’s really all you can do or if you can do more. I think you can do more.

10. The middle class believe in hard work, the rich believe in leverage

“It is much easier to put existing resources to better use than to develop resources where they do not exist.”
-George Soros


Hard work is a necessity. For all of us. If you want to reach the top (whatever that may be for you), you’ve got to put in the work. The problem is that hard work alone will rarely make you rich. You can’t become rich by doing it all yourself. You have to use leverage to truly become rich and stay that way. Leverage works in many ways, from outsourcing to investing. The more leverage you can incorporate, the more time you will free up to work on the things that really matter in your business and your life.

Some differences between the middle class and the rich are vast, while others may seem simple and minor. The fact is that if you want to become rich, you have to think like the rich and do the things the rich do.