Thursday, December 29, 2016

Dahsyatnya 10 Kekuatan Manusia


Selama menjadi penasehat, Zhuge Liang (Tokoh Genius & Hebat di Zaman Sam Kok / Tiga Kerajaan) pernah menulis sebuah surat kepada anaknya. Isi surat yang ditulis 1.800 tahun yang lalu itu sarat dengan dengan kebijakan yang tak lekang oleh waktu dan perubahan, diantaranya berisi tentang 10 kekuatan manusia, yaitu :

1. Kekuatan Keheningan

Keheningan membantu kita menenangkan diri untuk menjernihkan pikiran. Ia menjelaskan bahwa suasana hening membantu kita melakukan introspeksi diri, mengevaluasi segala tindakan, dan menumbuhkan tekad untuk memperbaiki diri. Ia juga menegaskan bahwa kunci keberhasilan dalam belajar adalah keheningan, sebab dalam keheningan kita dapat menelusuri apa sebenarnya visi dan misi hidup kita.

2. Kekuatan Hidup Hemat

Zhuge Liang memberikan petunjuk bahwa hidup bersahaja akan menyelamatkan diri kita agar tidak diperbudak oleh materi. Hidup sederhana menurut sang penasehat ini membentuk diri kita menjadi manusia yang lebih bermoral. Jangan terseret dalam pola hidup boros, sebab pola hidup boros suatu saat dapat mengubur kita kedalam tumpukan hutang dan puing-puing kehancuran.

3. Kekuatan Membuat Perencanaan

Dalam surat-surat itu Zhuge Liang menegaskan tentang pentingnya merencanakan hidup. Fail to plan means plan to fail – Gagal merencanakan berarti merencanakan untuk gagal. Dengan melakukan perencanaan yang baik, maka kita akan dapat menempatkan prioritas dengan baik pula. Sebaliknya, tanpa perencanaan yang baik akan selalu membuat kita gagal menyelesaikan apapun yang kita kerjakan.

4. Kekuatan Belajar

Zhuge Liang dalam suratnya menyebutkan bahwa keheningan memaksimalkan pencapaian hasil dari tujuan belajar. Ia meyakini bahwa kemampuan manusia bukan berasal dari pembawaan sejak lahir, melainkan merupakan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan dengan konsisten. Oleh sebab itu ia menyarankan agar kita tak pernah berhenti belajar sampai kapanpun. Sementara dalam proses pembelajaran, kerendahan hati akan sangat membantu kita menyerap dengan mudah ilmu pengetahuan yang dibutuhkan.

5. Kekuatan Nilai Tambah

Nasehatnya ini menekankan kita agar lebih banyak memberi, karena hal itu akan membuat kita lebih banyak menerima. Oleh sebab itu kita harus berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik untuk orang lain, diantaranya kepada keluarga, kerabat, teman, konsumen, mitra bisnis, dan lain sebagainya. Bila kita mampu memberikan sesuatu yang ekstra atau nilai tambah terhadap apa yang dibutuhkan orang lain, tentu saja mereka akan senang, merasa tersanjung dan terpesona. Tak heran jika selanjutnya mereka ingin selalu menjalin hubungan yang menguntungkan bagi Anda.

6. Kekuatan Kecepatan

Beliau menesehat anaknya agar tidak menunda-nunda pekerjaan karena penundaan artinya menghambat usaha kita mencapai visi dan misi secepat mungkin. Ia menandaskan agar kita menjalankan segala sesuatu dengan efektif dan efisien waktu. Dalam hal ini sangat dibutuhkan kemampuan memanajemen waktu. Jika perlu, satu hal dilakukan bersama-sama dengan tim agar lebih cepat terselesaikan, “Alone we can do so little; together we can do so much. – Sendiri kita menyelesaikan sedikit pekerjaan; bersama kita kerjakan sangat banyak pekerjaan,” kata Hellen Keller.

7. Kekuatan Karakter

Zhuge Liang menasehati anaknya agar membiasakan diri tidak bersikap tergesa-gesa, sebab segala sesuatu memerlukan proses. Kehati-hatian dalam bersikap dapat membentuk sebuah karakter yang utuh. Dalam pepatah bangsa Tionghoa dikatakan, “Diperlukan waktu hanya sepuluh tahun untuk menanam dan memelihara sebatang pohon, tapi memerlukan waktu paling sedikit 100 tahun untuk membentuk sebuah watak yang utuh.”

8. Kekuatan Waktu

Dalam suratnya Zhuge Liang menginginkan anaknya menghargai waktu. Sebab waktu berlalu sangat cepat, tak jarang ikut mengikis semangat dan cita-cita kita. Oleh sebab itu manajemen waktu dengan baik, jangan pernah menyia-nyiakan waktu dengan melakukan aktifitas yang kurang bermanfaat.

9. Kekuatan Imaginasi

Zhuge Liang memberikan nasehat supaya kita berpikir jauh ke depan, agar kita tidak tertinggal oleh jaman yang terus berkembang. Imajinasi tentang masa depan dikatakannya lebih kuat dari pengetahuan. Hal ini juga pernah diucapkan oleh Albert Einstein, “Imagination is everything. It is the preview of life’s coming attractions. – Imajinasi adalah segalanya. Imajinasi adalah penarik realitas yang akan datang.”

10. Kekuatan Kesederhanaan

Sang penasehat ini mencontohkan kekuatan kesederhanaan dalam setiap surat-suratnya yang singkat dan mudah dimengerti tetapi sarat tuntunan hidup positif. Tidak ada teori atau tuntunan hidup yang muluk-muluk, melainkan kebijaksanaan hidup yang sederhana. Begitupun jika kita ingin menghasilkan prestasi hidup yang luar biasa, tak perlu menggunakan teori yang rumit. Sekalipun tindakan atau langkah-langkah yang kita lakukan sederhana tetapi jika dilakukan dengan konsisten maka kita akan mudah meraih visi dan misi. “

Tuesday, December 27, 2016

KATA dan ANGKA


1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 123456789876543 21

Kurang hebat ?
Sekarang lihat ini :

Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?
Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.
Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi jawabannya.

Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%

H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%

K-N-O-W-L-E-D-G -E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%

A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%

Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidak ada ATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.

Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%

atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%

( artinya, Cinta & Kasih Sayank ALLAH melampaui Segalanya...)

Wednesday, September 7, 2016

Growth Mindset


Ada sekelompok anak kecil dari IQ yang berbeda beda, dan mereka diberi puzzle yang semakin lama semakin sulit, sampai pada titik diatas batas kemampuan mereka. Ternyata ada yang begitu tidak bisa langsung menyerah dan tidak mau melakukan lagi, ada anak yang malahan semakin bersemangat dan mencoba terus walaupun tidak bisa. Dihitung berapa lama mereka menyerah. Bedanya sangat drastis.

Carol Dwek, telah melakukan riset berpuluh tahun tentang bagaimana cara otak bekerja. Secara umum Carol Membagi dua type: Growth Mindset, otak yang mau berkembang terus, terutama sangat suka belajar dan menjadi lebih baik dengan berjalannya waktu. Atau Fixed mindset, otak yang menganggap kwalitas IQ yang paling penting, bukan upaya. Dan mudah sekali menyerah karena menganggap dia kalau saat tidak bisa, walaupun berusaha akan sama saja tetap tidak bisa, jadi tidak mau berusaha.

Thomas Edison (inventor terbesar), Wright Brothers (penemu pesawat terbang), Jackson Pollock (pelukis Amerika), Marcel Proust (penulis Perancis), Elvis Presley, Ray Charles, dan Charles Darwin (Teori Evolusi), semuanya punya kesamaan: Sekolahnya tidak bagus, dan dikatakan gurunya tidak akan punya masa depan cerah.

Tetapi mengapa mereka bisa menjadi ahli di bidangnya, dan sukses besar? Menurut Carol Dwek, mereka memiliki Growth Mindset, cara berpikir yang melihat bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk belajar lagi. Dan mereka tidak pernah berhenti belajar, memperbaiki diri, memperbaiki diri lagi, dan tidak pernah menyerah. Seperti anak2 kecil yang semakin semangat menghadapi hal2 yang sangat sulit.

Pertanyaan: Ketika nilai ujian anda C (padahal mengharap A), kena tilang, dimarahi orang tua, gagal menjual, ditolak pacar, apa yang anda katakan pada teman anda? Fixed Mindset: Aku memang selalu sial; Aku memang berotak tumpul; Ibuku tidak cinta aku lagi; Hidup tidak adil; aku sudah kerja keras dapat C, orang lain mencontek dapat A. Sedangkan pada Growth Mindst: Wah aku mesti kerja lebih keras ternyata soalnya sulit2; Lain kali kalau bisnis harus lebih hati2 lah; Ibu mungkin sedang ada masalah, ya aku mengalah dulu, lain kali lebih aku harus belajar jadi salesmanship yang lebih baik.

Di Columbia University, ada brain-wave lab, dicobakan pada mahasiswa. Ketika mahasiwa diberi tahu jawaban ujian mereka salah, ternyata mahasiswa dengan Fixed Mindset tidak berniat mencari jawaban yang benar atau apa kesalahan yang telah dilakukannya yang harus diperbaiki. Pemilik Growth Mindset justru sangat antusias tahu apa yang bisa diperbaiki untuk lain kali.

Orang2 dengan Fixed Mindset terpaku pada status: Juara, terbaik, tercantik. Kekalahan adalah neraka, harus dihindari, dan segalanya terpenting pada “status”. Melihat kesuksesan sebagai hitam putih. Juara atau kalah dan menjadiorang yang tak berguna. Terbaik atau tidak sama sekali.

Sedangkan orang2 Growth Mindset, lebih mementingkan upaya dan keyakinan akan bisa lain kali kalau kita mau memperbaiki diri. Mengakui kegagalan, merangkul kesedihan, dan mau memperbaiki diri dan tidak merasa malu. Angka bukanlah segalanya, yang terpenting kita menjadi manusia selalu lebih mampu dengan mempelajari kehidupan.

Orang2 dengan Growth Mindset selalu melakukan “purposeful engagement”, keterlibatan total dengan itikad yang jelas, dalam melakukan pekerjaannya dan menjalani kehidupannya. Angka penting, tapi bukan segalanya. Tujuan membawa arah gerak yang benar, tapi tetap yang terpenting adalah upaya kita. Kalau kita sudah melakukan yang terbaik, hasil adalah nomor dua. Semangat pembelajar adalah kunci sukses.

Friday, August 5, 2016

BELAJAR DARI KEHIDUPAN ROTI


1. Hidup itu seperti roti. Berawal dari bagian-bagian kecil yang menyatu dengan baik antara tepung, gula, mentega, telur, ragi, dan lain-lain.

2. Walaupun diaduk, diputar, diremas, bahkan dibanting. Semua itu tak merusaknya, bahkan membuatnya semakin menyatu, lembut dan kalis.

3. Hanya setelah bersatu dengan baik, adonan bisa berkembang. Andai tepung terlalu sombong tak mau bersama ragi, ia tentu tetap menjadi tepung.

4. Setelah mengembang, adonan dipotong, dicabik, digiling. Tetapi justru proses inilah yang membentuk individu roti mejadi long john dan lainnya.

5. Ujian tak berhenti sampai disitu, roti pun selanjutnya digoreng atau dipanggang. Ditempa dengan panas malah membuatnya semakin berkembang.

6. Hanya mereka yang selamat dari ujian bantingan, pemotongan dan tempaan panas yang layak dihias dengan topping yang menawan.

7. Jadi kalau merasa sedang diputar-putar, dipukuli bertubi-tubi, bahkan dibanting sekalipun. Bersabarlah, itu tandanya sedang diproses untuk menjadi lebih lembut seperti adonan roti.

8. Kalau merasa didiamkan, dikucilkan, bahkan seperti ditutup dengan kain basah yang pengap. Itu tandanya sedang dalam proses berkembang, seperti roti.

9. Kalau merasa dipotong, dicabik, digilas, dan lain-lain. Itu tandanya sedang dibentuk menjadi individu yang unik. Seperti roti yang beraneka macam bentuk.

10. Kalau merasa "panas"... Bersabarlah, karena setelah itu akan lebih berkembang lagi dan dihiasi dengan topping yang cantik.

Jangan pernah mengeluh bila menghadapi proses tetapi bersyukurlah dan percaya bahwa segala proses akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan tentunya, andalkan selalu Allah sebagai sumber kekuatan..

Wednesday, June 22, 2016

Don’t put out the history that is filled with good because of a mistake you don’t like.


A King had ten wild dogs. He used them to torture and eat any of his servants who made a mistake. One of the servants gave an opinion which the king thought was some kind of rebellion against his rule, for only the King could have opinions and these were the only opinions his servants could have. The king didn’t like the opinion expressed by the servant so he ordered that the servant be thrown to the dogs.

The servant said, “I served you for ten years, and you do this to me? Please give me ten days before throwing me to those dogs!” and the King agreed.

In those ten days, the servant went to the guard who looked after the dogs and told him he would like to serve the dogs for the next ten days. The guard was baffled but agreed, and the servant started feeding the dogs, cleaning for them, bathing them, and providing all sorts of comfort for them.

When the ten days were over, the king ordered that the servant be thrown to the dogs for his punishment. When he was thrown in, we were all amazed to see the ravenous dogs only licking the feet of the servant.

The king, baffled at what he was seeing, said, ”What has happened to my dogs?”

The servant replied, "I served the dogs for only ten days, and they didn’t forget my service. Yet I served you for a whole ten years and you forgot all, at my first mistake!"

The king realized his mistake and ordered the servant to be set free.

This post is a message to all those who forget the good things a person did for them as soon as the person makes a mistake towards them. Don’t put out the history that is filled with good because of a mistake you don’t like.

Perbedaan rumah sakit dan perampok


Perampok biasa beraksi pd malam hari, Rumah sakit beraksi seharian

Uang kita diserahkan pd perampok spy tidak dibunuh, spy hidup uang kita diserahkan pada Rumah sakit

Perampok hanya menguras uang yang ada, rumah sakit bisa menguras seluruh tabungan hidup kita

Perampok hanya memaksa kita menyerahkan uang kita, rumah sakit bisa memaksa kita sampai berhutang

Ketemu perampok anggap saja buang sial, ketemu rumah sakit bisa bangkrut

Perampok waktu beraksi dilakukan dengan hati hati dan deg deg an, rumah sakit waktu beraksi selalu merasa benar

Kita ketemu perampok bisa lapor polisi, kita ketemu rumah sakit cuma bisa menyerah pada nasib

Perampok waktu beraksi menyamar sebagai iblis, rumah sakit waktu beraksi menyamar sbg malaikat

Perampok setelah menghabiskan uang mu akan pergi, rumah sakit setelah menghabiskan uang mu akan menyuruhmu pergi

Kita membunuh perampok disebut membela diri, kita membunuh dokter disebut melanggar hukum

Rumah sakit mungkin tidak pernah dirampok, tapi perampok pasti bakal dirampok rumah sakit

Wednesday, April 13, 2016

"Never judge a book by its cover...or title"

In life, "Never judge a book by its cover...or title" can at times be all so true.

We are given a brief bio-data of three persons to be elected as our leader:

Candidate 1: Deals with rogue politicians, consults with astrologers, has two wives, chain smokes, and drinks 8-10 glasses of martinis a day.
Candidate 2: Twice expelled from office, sleeps until noon, indulged in opium while in college, and consume about a liter of whiskey every evening.
Candidate 3: Received a military award, a vegetarian, does not smoke, drinks an occasional beer, and never cheated on his wife.

If you voted for Candidate No.1, well, you have voted Franklin D. Roosevelt into office.
If you choose candidate No.2, you got Winston Churchill as the new leader.
If your vote is on the best sounding candidate of the three....well....you did not change history and prevented world war two because you have put Adolf Hitler into power.

Now, supposed you are the doctor of a pregnant woman who has eight children, three of whom are deaf, two blind, one mentally retarded, and she has syphilis. Would you would have advised her to have an abortion?
If your reply (barring any religious controversies & taboos, but given as a medical doctor) is "yes", well, then the world would never have heard of "Beethoven" and his beautiful symphony.

Friday, January 1, 2016

Fakta-Fakta Alkitab

1. Kitab terpanjang di Alkitab adalah Kitab Mazmur dan kitab terpendek adalah Kitab II Yohanes.

2. Mazmur 118 adalah pasal yang terletak persis di tengah Alkitab.

3. Ada 594 pasal masing-masing sebelum dan sesudah Mazmur 118.

4. Apabila seluruh pasal Alkitab dijumlahkan, diluar Mazmur 118, seluruhnya berjumlah 1188 pasal.

5. Mirip dengan angka 1188, Mazmur pasal 118:8 juga merupakan ayat yang terletak di tengah-tengah alkitab. Bunyinya : "Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia."

6. Sebelum Mazmur 118, Mazmur 117 adalah pasal terpendek dari Alkitab.

7. Setelah Mazmur 118, Mazmur 119 adalah pasal terpanjang di Alkitab.

8. Kalimat pertama di Alkitab adalah, “Pada Mulanya...”

9. Kata terakhir yang tertulis di Alkitab adalah “Amin”

10. Kalimat “Jangan takut” muncul sebanyak 365 kali di dalam Alkitab. Sama jumlahnya dengan hari dalam setahun. Artinya Tuhan ingin kita menjalani setiap hari tanpa ketakutan.