Saturday, September 29, 2012

Berbuat Baik

Di jaman dahulu, ada seorang sakit yang hampir mati kelaparan dan kedinginan, yang ditolong oleh orang yang kebetulan lewat. Diberi makanan, diobati, diberi pakaian, dan penginapan beberapa malam. Setelah sehat orang ini berkata: "Tuan, telah kautolong jiwaku. Bagaimana aku dapat membalas budimu?". Penolong itu berkata: "Kawan, tidak perlu kau balas apapun padaku, aku tidak membutuhkan apapun darimu. Hanya suatu saat nanti, bila ada orang yang membutuhkan pertolongan, tolonglah dia seperti aku menolongmu."

Kita pasti akan berbuat baik pada orang yang kita butuhkan: pelanggan kita, supplier kita, boss atau bawahan kita. Kita akan berbuat baik membalas budi orang yang telah berbuat baik pada kita. Tapi, apakah itu bukan sekedar transaksi? Bukankah kita harus berbuat baik pada "siapapun" yang membutuhkan? Dan menjadi "orang baik" sejati?

Even after all these years,
the Sun never says
to the Earth
"You owe Me."
Look what happens -
with a Love
like that,
It lights
the whole
sky.

~Hafiz

(Setelah begitu banyak tahun, Matahari tidak pernah mengatakan pada Bumi: "Kamu berhutang padaku." Lihatkan apa yang terjadi: Cinta yang seperti itu telah menerangi seluruh langit.)

You will not be a mystic until you are like the earth -- both the righteous and the sinner tread upon it – and you are like the clouds – they shade all things – and untill you are like the rain – it waters all things, whether it loves them or not. ~ Bayazid Bistami

(Anda tidak akan menjadi suci, kecuali sudah menjadi bumi, diinjak oleh orang soleh dan orang pendosa, dab seperti awan, yang mengayomi semua hal, dan seperti hujan, yang membasahi segalanya, baik yang mencintainya atau tidak.)

Kita tumbuh besar melewati kekerdilan kita, ketika kita mampu mensyukuri semua hal; yang menguntungkan ataupun yang merugikan, yang pahit ataupun yang manis, pujian ataupun makian.

Kita menjalani perjalanan waktu, dengan syukur. Berbuat baik bukan lagi untuk untung rugi, bukan pula untuk membalas budi, berbuat baik untuk diri kita sendiri, untuk kemanusiaan, untuk kepuasan berbuat baik itu sendiri. Salam.

*Tanadi Santoso.