Tuesday, August 8, 2017
Berikut 40 fungsi daun sirsak:
Wednesday, March 29, 2017
Rasa syukur dan kehidupan
Dulu, saya pernah menulis: "Kalau kita tidak pernah merasakan lapar, bagaimana bisa menghargai sepiring nasi." Hidup ini baru bisa kita hargai kalau kita tahu akan kepahitannya.
Seorang anak kecil menangis merengek-rengek minta celana baru kepada orang tuanya, sampai dia melihat anak kecil lain yang tidak punya kaki.
Seorang anak mengeluh terus karena ibunya yang sering memarahinya, tanpa tahu anak yatim piatu itu begitu merindukan dimarahi ibunya.
Hellen Keller, yang buta dan tuli itu pernah berkata, kalau saja seseorang bisa buta dan tuli selama sehari, maka dia akan menjadi orang yang sangat bersyukur dan bisa menghargai mata dan telinganya.
Mungkin karena kenikmatan yang berlebihan, atau rasa nyaman, membuat kita berkeluh kesah untuk hal2 kecil yang tidak terlalu berarti. Mungkin karena tidak pernah susah kita mengeluh akan hal2 kecil yang menimpa kita.
Banyaknya orang yang lupa bersyukur atas segala hal positip yang telah diterimanya, dan selalu komplain akan kekurang-lengkapan hidupnya. Kalau saja bisa lebih sukses, kalau saja bisa lebih cantik, kalau saja bisa lebih kaya, dan sejuta "kalau saja" lainnya.
Kita komplain tidak punya waktu, kita komplain kurang bisa dimengerti orang lain, kita komplain tidak punya orang tua yang kaya. Mungkin kita sebaiknya belajar bersyukur dan mencoba menghargai apapun yang datang pada kehidupan kita.
Wednesday, January 25, 2017
BAHAGIA itu ternyata....
Seorang dosen tengah berjalan santai bersama seorang mahasiswa nya di taman kampus, keduanya melihat sepasang sepatu yg sudah usang dan lusuh.
Mereka berdua yakin kalau itu adalah sepatu milik pekerja kebun yg sebentar lagi akan menyelesaikan pekerjaannya.
Sang mhsiswa melihat kepada dosennya dan berkata :
_Bagaimana kalau kita candai tukang kebun ini dgn menyembunyikan sepatunya, kemudian kita bersembunyi dibelakang pepohonan, nanti ketika dia datang Kita lihat bgmn dia kaget dan cemas karena kehilangan sepatunya_
Dosen itu menjawab:
Mahasiswaku, tidak pantas kita menghibur diri dgn mengorbankan orang miskin.
Kamu kan seorang yg kaya, dan kamu bisa saja menambah kebahagiaan utk dirinya.
_Sekarang coba kamu masukkan beberapa lembar uang kertas ke dlm sepatunya,_
_kemudian saksikan bagaimana respon dari tukang kebun miskin itu?_
Sang mhsiswa sangat takjub dgn usulan dosennya.
Dia langsung memasukkan bbrpa lembar uang ke dlm sepatu tukang kebun itu.
Setelah itu ia bersembunyi di balik semak2 bersama dosennya sambil mengintip apa yg akan terjadi dgn tukang kebun.
Tak brpa lama datanglah tukang kebun itu, sambil mengibas2kan kotoran debu dari pakaiannya.
Dia menuju tempat dia meninggalkan sepatu sblm bekerja.
Ketika ia memasukkan kakinya ke dlm sepatu, ia menjadi terperanjat, karena ada sesuatu yg mengganjal di dalamnya.
Saat ia keluarkan ternyata…....uang..!
Dia memeriksa sepatu yg satunya lagi, ternyata juga berisi uang..!
Dia memandangi uang itu berulang-ulang seolah ia tidak percaya dgn penglihatannya.
Ia pun memutar pandangannya ke segala penjuru namun ia tidak melihat seorangpun.
Sambil menggenggam uang itu lalu ia berlutut sambil menengadah ke langit ia berucap :
_“Aku bersyukur kepada-Mu, ya Allah, Tuhanku yg maha Pengasih dan Penyayang_
_Wahai Yang Maha Tahu, istriku sedang sakit dan anak-anak ku kelaparan. Mereka belum mendapatkan makanan hari ini._
_Engkau telah menyelamatkanku, anak-anakku dan istriku dari penderitaan...”_
Dengan kepolosannya dia terus menangis terharu sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dari Allah Yang Maha Pemurah.
Sang mhsiswa sangat terharu dgn pemandangan yg di lihatnya dari balik persembunyian itu Air matanya menetes tanpa dapat ia bendung.
Sang dosen yg bijak tsb.pun berkata pada mhsiswanya :
_“Bukankah sekarang kamu merasakan kebahagiaan yg lebih dari pada kamu melakukan usulan pertama dg menyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?”_
Sang mahasiswa menjawab:
“Aku telah mendapatkan pelajaran yg tidak akan aku lupakan seumur hidupku.
Sekarang aku paham makna kalimat :
_“Ketika kamu memberi, kamu akan memperoleh kebahagiaan yg lebih banyak daripada ketika kamu diberi”._
Sang dosen melanjutkan nasehatnya.
_Dan ketahuilah bahwa bentuk pemberian itu bermacam2 :_
• Memaafkan kesalahan orang di saat kamu mampu melakukan balas dendam,... adalah suatu pemberian.
• Mendo’akan teman & saudaramu di belakangnya (tanpa sepengetahuannya) itu adalah juga pemberian.
• Berusaha berbaik sangka dan menghilangkan prasangka buruk , juga suatu pemberian.
• Menahan diri dari membicarakan aib sesama kita dibelakangnya adalah pemberian juga.
Ini semua adalah pemberian.
Marilah kita saling memberi dan berbuat baik, niscaya hidup kita akan menjadi lebih indah.
Ternyata bahagia itu mudah..