Thursday, February 24, 2022

LAHIR SEBAGAI KETURUNAN TIONGHOA


*Tadi disebelah saya ada sekelompok orang barat, mereka sambil makan sambil ber bincang2, di dalam  pembicaraan nya mereka mentertawakan, kenapa orang tionghoa makan pakai 2 pentungan kecil /sumpit ?*

*Sebelum saya menghampiri orang2 barat itu, ada seorang pemuda yang sudah menghampiri mereka, sambil membawa sumpit*

*pemuda ini menjelaskan :*

*Sumpit yang kita gunakan mempunyai filosofi kehidupan yang sangat mendalam, leluhur kita di dalam aksara tulisan kita dan dalam segala hal,  selalu memberi pelajaran kepada turunan nya*

*Sumpit yang kita gunakan panjang 7. 6 inchi*

*ini ada artinya :*
*7 perasaan & 6 keinginan*

*7 perasaan :*

*senang, marah, sedih, gembira, sengsara, takut, khawatir*

*6 keinginan ini, akan timbul dari 6 indera kita , yaitu :*

*mata, kuping, hidung, lidah, badan, pikiran*

*Sumpit ada sepasang, artinya :*

*didunia ini selalu ada yg Positif & Negatif*
*ada baik buruk, ada panas dingin, tinggi pendek dst*

*Cara pakai sumpit degan 5 jari, artinya :*

*5 unsur :*

*Logam = Setia/ korsa*
*Kayu = Cinta kasih*
*Air = kebijaksanaan*
*Api = Sopan santun*
*Tanah = Kepercayaan* 

*Sumpit ujungnya bulat, pangkalnya kotak ( bulat untuk langit ,kotak untuk bumi ) artinya : *

*Perbuatan kita hrs sesuai langit dan bumi ( sesuai alam semesta atau sesuai Kehendak Tuhan )*

*Cara memakai sumpit bukan dipucuk, tapi agak ditengah2, artinya :*
*langit , bumi &, manusia  Maksudnya :  manusia, langit & bumi, harus selalu bersama,*

*Langit Bumi / alam semesta  adalah Hati*

 *Tuhan atau Hati Nurani ( Manusia harus punya Hati Nurani )*

*Cara memakai sumpit tidak boleh teralu kuat, juga tidak boleh terlalu lemah,*

*Bila terlalu kuat sumpit tdk bisa buka, terlalu lemah tidak bisa menjapit, tenaganya hrs cukupan , maksudnya, jadi manusia harus fleksibel, bisa kira2, tahu aturan & bisa menghargai orang, jagan terlalu keras & kaku, tapi juga jgn terlalu lemah & tdk punya prinsip*

*Bisa mengerti tingginya langit dan tebalnya bumi, maksudnya :*

*Harus tahu diri*, 

*Jagan menjilati orang yang kaya & berkuasa*

*Jangan juga menghina orang yang dibawah*

*Tiongkok mempunyai Kebudayaan yg sgt tinggi dan beradab, mengajari kita untuk Toleransi dan Agresif dalam arti ,    punya keinginan untuk maju*

*Pemuda tersebut. bertanya, saya juga ingin belajar dari kalian, apa artinya, kebudayaan kalian, bila kalian makan menggunakan garpu dan pisau ?*

*Orang2 barat itu tidak bisa menjawab, wajah mereka terlihat kaget & malu , mereka  terus mengatakan,sorry, sorry*

*Saya sangat kagum dengan anak muda ini*

*Leluhur kita meninggali Kebudayaan yang luar biasa , maka kita menjadi keturunan tionghoa benar2 merasa sangat bangga*

*Dan kita jadi org tionghoa dimanapun berada, harus mengetahui & mempelajari Kebudayaan Tiongkok*

*Sehingga kita patut bangga dilahirkan sebagai orang tionghoa*

------------------------------------

*Tidak punya nama tionghoa tidak bisa bahasa tionghoa masih ok*

*Yang penting jagan melupakan kebudayaan kita ☝️*

*Kebudayaan Tiongkok ,  paling lama didunia , sudah 5.000 tahun lebih lamanya* 

*Saya pernah ketemu orang tionghoa dari amerika ,waktu antri di imigrasi bandara Tiongkok*

*Dia adalah generasi ke 5 di amerika , dari generasi ke 3 , sudah tidak punya nama tionghoa dan tidak bisa bahasa tionghoa , tapi keluarga mereka turun temurun selalu mengajarkan kebudayaanTiongkok , sehingga dia sangat bangga menjadi orang tionghoa dan diseluruh dunia org tionghoa selalu unggul  , karena punya kebudayaan yang kuno dan luar biasa*

*Didalam sejarah Tiongkok tidak pernah ada catatan , menjajah negara lain* 

*Karena kebudayaan kita mengajarkan , Toleransi & Hati Nurani dll*. 

*Kita tdk mau menjahati orang lain , karena kita juga tidak mau dijahati* 

*Mao Tze Tong mengatakan*: 

*Bila orang lain tidak mengganggu kita* 
*Kita tidak akan mengganggu orang lain* 

*Tapi bila org lain berani mengganggu kita , PASTI kita balas dengan kebaikan dan Bijak* 😠

*Saran saya !*

*Untuk tionghoa generasi muda , diseluruh dunia* ......

*Belajarlah bahasa tionghoa & pelajari   Kebudayaan Tiongkok , itu merupakan warisan hebat dari leluhur kita*

 πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ™πŸ™πŸΌπŸ™πŸΌπŸ™πŸΌ

Friday, February 11, 2022

KESOMBONGAN


Dulu sekali (seperti cara ibuku kalau membuka dongengannya), aku sedang makan di sebuah warung kecil. Saat sedang menikmati makanan ada seorang pemuda masuk. Dari penampilannya jelas dia seorang pengamen jalanan, seperti anak-anakku di rumah singgah. Dia memesan nasi dan lauk. Minta dibungkus. Setelah menerima nasi yang sudah dibungkus, dia mengeluarkan semua uang yang ada di sakunya. Dua saku celana dan saku baju. Uang koin 100, 200 dan 500 an. Setelah dihitung ternyata hanya ada 3,800. Padahal harga nasi dan es teh 6,000. Ibu penjual nasi marah. Mendengar itu aku dengan bangga mengatakan nanti aku yang menambah kekurangannya. Aku membayangkan diriku sudah menjadi pahlawan. Orang yang penuh belas kasih.

Setelah pemuda itu pergi, ibu penjual masih mengomel. Dia mengatakan anak itu setiap hari membeli tapi sering uangnya kurang. Sambil makan aku mendengarkan omelan ibu itu. Selesai makan aku naik motor mau melanjutkan perjalanan. Di traffic light yang tidak jauh dari warung aku melihat pemuda itu mengamen dari mobil ke mobil. Aku mencari tempat yang aman untuk memparkir motor. Aku bermaksud mengajak anak itu untuk tinggal di rumah singgah.

Saat dia sedang berdiri di tepi jalan aku menghampirinya. Dia mengenaliku. Kami mengobrol sebentar. Aku tanya apakah makanan yang dibeli sudah habis? Dia menjawab bahwa nasi bungkus itu diberikan pada seorang pengemis tua. Setiap hari dia memberi makan pengemis itu. Tidak jauh dari situ ada seorang ibu tua duduk bersimpuh dekat tembok pagar rumah. Tubuh dan pakaiannya sangat kotor. Aku tanya siapa pengemis tua itu? Pengamen itu menjawab tidak tahu. Setiap hari dia disitu, tetapi jarang ada orang yang memberinya, sehingga dia sering kelaparan.

Mendengar cerita itu aku seperti ditampar keras. Runtuhlah kesombonganku seolah aku sudah hebat dengan sumbangan sebesar 2,200 untuk nasi bungkus tadi, padahal pemuda itu setiap hari memberi semua penghasilannya. Apa artinya 2,200ku dibandingkan pemberian semua yang dimiliki?

Kadang kala kita merasa sudah banyak memberi. Bahkan tidak jarang pamer kalau sudah memberi. Padahal ada banyak orang yang memberi jauh lebih besar dari yang kita lakukan. Yesus memuji persembahan janda miskin yang hanya 2 peser dibandingkan penyumbang-penyumbang besar. Janda itu berani memberikan seluruh atau 100% miliknya, sedangkan penyumbang besar memberi mungkin tidak sampai 10% dari harta yang dimilikinya. Jadi jangan mudah menilai besarnya sumbangan dan jangan mudah merasa sudah hebat memberi sumbangan. Membagi 100 nasi bungkus saja sudah merasa hebat. Jika harga nasi bungkus saat ini 10.000 maka hanya 1 juta. Berapa persen 1 juta itu dari kekayaan yang dimilikinya? Masih banyak orang yang berani memberi 100% dari yang dimilikinya.