Tuesday, August 31, 2021

❤️Minyak* di *telapak kaki* Anda


1. Seorang wanita menulis *bahwa kakek saya berusia 87 tahun,*
tanpa sakit punggung, *tidak ada nyeri sendi,* tidak ada sakit kepala, *dan tidak ada gigi tanggal,*
segera setelah dia *mulai mengatakan bahwa dia memiliki seorang lelaki tua* ketika dia tinggal *di Calcutta*.  
Dia menyarankannya *untuk mengoleskan minyak di telapak kakinya saat tidur*.  
Ini adalah satu-satunya sumber untuk terapi *dan kebugaran.*

2. Seorang siswa mengatakan bahwa *ibu saya bersikeras mengoleskan minyak dengan cara yang sama.*  Kemudian dia berkata bahwa *saya memiliki penglihatan yang buruk ketika saya masih kecil,* dan ketika saya melanjutkan proses ini, *cahaya di mata saya secara bertahap kembali dengan lebih sempurna* dan *lebih baik.*

3. Seorang pengusaha menulis bahwa *saya pergi ke Chitral untuk berlibur*.  Saya tidur di hotel di sana.  *Saya tidak bisa tidur.*  Saya mulai berjalan keluar.  *Penjaga tua yang duduk di malam hari mulai bertanya,* "Ada apa ?"  *Aku bilang aku tidak bisa tidur* !  
Dia tersenyum dan berkata : *Apakah kamu punya minyak* ?  Saya bilang tidak, *dia pergi mengambil minyaknya* dan berkata, *"Gosok telapak kaki selama beberapa menit,"* lalu *saya mulai mendengkur.*

4. Saya mencoba *memijat minyak di telapak kaki saya sebelum tidur* di malam hari.  *Ini membuatku tidur lebih nyenyak* dan menghilangkan rasa lelah.

5. Saya punya masalah perut.  *Setelah dipijat dengan minyak di perut saya,* masalah perut saya sembuh dalam 2 hari.

6. Memang !  Proses ini memiliki efek magis.  *Saya memijat telapak kaki saya dengan minyak sebelum tidur di malam hari.*  Proses ini memberi saya *tidur yang sangat nyaman.*

7. Saya melakukan metode ini 15 tahun yang lalu.  *Membuat saya sangat mengantuk*.  Saya juga memijat telapak kaki anak-anak saya dengan minyak, *yang membuat mereka sangat bahagia* dan *sehat.*

8. Kaki saya sakit.  *Saya mulai memijat telapak kaki saya dengan minyak zaitun* setiap hari selama dua menit sebelum tidur di malam hari.  *Proses ini mengurangi rasa sakit di kaki saya.*

9. Kaki saya selalu bengkak, *dan ketika saya berjalan*, saya mulai lelah.  *Saya memulai pijat minyak ini di telapak kaki saya sebelum tidur di malam hari.*  Hanya dalam dua hari, *bengkak di kaki saya hilang.*

10. Ini luar biasa.  *Nasihat ini lebih baik daripada obat tidur* untuk tidur nyenyak.  *Sekarang saya tidur dengan telapak kaki saya dipijat setiap malam.*

 11.  Kaki kakek saya terasa terbakar *dan* sakit kepala.  *Saat dia mulai mengoleskan minyak labu ke telapak kakinya*, rasa sakitnya sudah hilang.

12.  Saya menderita penyakit tiroid.  *Kakiku sakit sepanjang waktu.*  Tahun lalu seseorang menyarankan *agar saya menggosokkan minyak di telapak kaki saya sebelum tidur di malam hari.*  Saya melakukannya secara permanen.  *Sekarang saya biasanya tenang.*

13.  Saya telah menderita *wasir* selama *dua belas* atau *tiga belas tahun*.  Teman saya membawa saya ke seorang bijak yang berusia 90 tahun.  *Dia menyarankan untuk mengoleskan minyak di telapak tangan*, di antara jari-jari, *di antara kuku,* dan di kuku, *dan dia berkata* : Tambahkan empat hingga lima tetes minyak ke pusar *dan tidurlah*.  Saya sangat nyaman.  *Pijatan ini juga mengatasi masalah sembelit*.  Kelelahan tubuh saya juga hilang *dan saya merasa nyaman.*

14. Saya merasakan sakit di kaki *dan lutut saya,* dan *sejak saya membaca tentang cara memijat minyak di telapak kaki saya,* dan sekarang saya melakukannya setiap hari, *yang membuat saya mengantuk.*

15. Sejak saya mulai menggunakan *resep pijat minyak di telapak kaki* saya sebelum tidur di malam hari, *sakit punggung saya telah mereda* dan *saya bersyukur kepada Tuhan bahwa saya tidur nyenyak.*

Rahasianya sangat sederhana, *sangat singkat,* sangat mudah, *di mana saja* dan *untuk semua orang.  Oleskan mustard* atau *minyak zaitun, dll. Pada telapak kaki* dan *seluruh telapak kaki, terutama selama tiga menit* pada *telapak kaki.*  Jangan pernah lupa *untuk memijat telapak kaki sebelum tidur,* dan *pijat bayi dengan cara yang sama.*  Jadikan itu *rutinitas seumur hidup* Mengapa tidak mengoleskan *minyak di telapak kaki ?*

Menurut pengobatan Tiongkok kuno, *ada sekitar 100 titik terapi kompresi di bawah kaki*.  Organ manusia juga dirawat dengan *tekanan* dan *pijatan.*

 *👉Terapi pijat kaki* dikatakan digunakan *di seluruh dunia.*

Thursday, August 19, 2021

Madame Chong


Dicampakkan Suami...
Tak Punya Uang...
Anak Masih Kecil...

Nasibnya benar-benar malang!

Tapi "Kisah Suksesnya" menginspirasi Jutaan Wanita!
Dewasa ini, banyak wanita yang ingin menikahi pria yang mapan, sudah punya rumah, punya mobil dan sebagainya dengan tujuan supaya hari-hari bisa dilalui dengan bahagia dan tidak perlu hidup susah. Ya, ini sebenarnya sah-sah saja, cuma tidak semua orang bernasib baik, seperti misalnya wanita yang satu ini.

Mungkin bagi kita yang di Indonesia tidak begitu mengenalnya, tetapi hampir semua orang di Asia Timur seperti Hongkong, Taiwan dan lain-lain pernah memakan pangsit buatannya. Ia adalah pendiri pangsit Wanchai Wharf, *Madame Chong*.

Waktu muda, ia seperti semua gadis pada umumnya, ingin menemukan pria kaya dan baik untuk dinikahi dan memiliki kehidupan yang bahagia. Namun, takdir berkata lain.

Chong dilahirkan di sebuah keluarga miskin di Rizhao, Provinsi Shandong pada tahun 1945. Di usia yang masih kecil dan belum mengerti apa-apa, ia sudah harus bekerja untuk membantu orang tuanya. Di usia 14 tahun, ayahnya tiba-tiba pergi dan tidak kembali lagi. Untuk mencari nafkah, ibunya pun membawanya dan saudaranya untuk bekerja di Qingdao. Karena tidak tahan melihat ibunya bekerja sendiri untuk menopang seluruh keluarga, ia pun putus sekolah dan menjadi seorang perawat.

Pada masa menjadi perawat itulah, Chong berkenalan dengan seorang pria asal Thailand yang kemudian menjadi suaminya. Pada saat itu, ia mengira Tuhan telah melihat penderitaannya dan mengirimnya seorang pangeran tampan. Ia pikir sejak saat itu ia bisa hidup bahagia. Ia juga melahirkan 2 orang putri yang cantik dan hidup bahagia bersama suaminya selama 6 tahun.

Pada tahun 1974, suaminya tiba-tiba berkata ingin kembali ke Thailand dan berjanji untuk membawa Chong serta kedua putrinya setelah ia pulang untuk melihat situasi. Pada saat itu, ekonomi Thailand jauh lebih berkembang daripada Tiongkok. Jika mereka sekeluarga pindah ke Thailand, tentu kehidupan mereka juga akan lebih baik. Namun ternyata, suaminya tidak datang menjemput mereka setelah 3 tahun pulang. Chong kemudian membawa kedua putrinya ke Thailand untuk mencari suaminya. Begitu tiba di sana, ia melihat kenyataan yang tidak dapat diterimanya. Suaminya menikah lagi dengan wanita lain di Thailand dan memiliki seorang putra.

Akhirnya terbongkar kalau suaminya menikah lagi karena mereka tidak memiliki anak laki-laki. Di Thailand, poligami juga diperbolehkan, sehingga keluarga suaminya membiarkannya untuk memiliki istri kedua. Tapi bagi Chong, ini merupakan pukulan yang berat bagi martabatnya. Walaupun ia harus menerima suaminya berpoligami, tapi di bawah 'pemikiran kuno' yang lebih mementingkan anak laki-laki dibanding anak perempuan, ia dan kedua putrinya sudah pasti akan menerima perlakukan yang tidak adil. Akhirnya ia pun pergi meninggalkan suaminya beserta kedua putrinya dengan modal uang 200 dolar (sekitar 400 ribu Rupiah) di dompet.

Ketika transit di Hong Kong, ia menemukan bahwa ia tidak mampu lagi membeli tiket kembali ke Tiongkok. Ia dan putrinya pun terdampar di jalanan yang asing. Ia merasa sangat putus asa, tapi begitu memikirkan kedua anak perempuannya, ia pun bangkit lagi dan berusaha untuk tetap tegar.

Setelah bertanya sana sini, Chong menyewa sebuah kamar kecil seluas 4 meter persegi di Causeway Bay. Untuk mencari nafkah, ia hanya tidur selama empat jam sehari, dan menghabiskan sisa waktunya untuk bekerja.

Namun, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Chong tidak sengaja terluka saat bekerja, dan bosnya yang tidak bertanggung jawab bukan hanya tidak membayar biaya pengobatannya, tetapi juga membuat alasan untuk tidak membayar upah dan memecatnya. Untungnya, dengan bantuan pengacara yang baik, ia berhasil mengambil kembali upahnya 4.000 dollar (8 juta Rupiah) dan biaya kompensasi sebesar 30.000 dollar (60 juta Rupiah). Namun, Chong hanya mengambil kembali upahnya, tidak mengambil kompensasinya. Ia berkata bahwa "martabat lebih penting daripada uang".

Karena kesehatannya menurun, Chong tidak bisa lagi bekerja seperti sebelumnya. Suatu kali, dia membuat pangsit untuk menjamu teman-temannya, dan ternyata semua teman-temannya memuji pangsit yang ia buat, enak katanya. 

Kemudian atas saran seorang teman, ia pun memulai bisnis berjualan pangsit di pinggir jalan dengan bantuan dua putrinya. Tidak ada yang menyangka bahwa dari situlah, bisnisnya maju terus hingga sekarang sudah diekspor ke berbagai negara.
Karena enak, pangsitnya dengan cepat menjadi terkenal di Hong Kong. Orang-orang rela antri panjang demi makan semangkuk pangsit buatannya. 
Pada tahun 1983, pemilik Department Store Jepang Daimaru tiba-tiba datang ke Chong dan berkata bahwa ia ingin berinvestasi dalam bisnis pangsitnya dan memasarkannya di supermarket. Awalnya Chong menolak dengan tegas, namun pada akhirnya, setelah perusahaan itu terus berkompromi, akhirnya Chong setuju untuk memproduksi pangsit beku dengan merek 'Wanchai Wharf' dan masuk ke supermarket.

Kini, pangsit Wanchai Wharf tidak lagi hanya di Hong kong, tapi sudah ada di mana-mana. Tidak disangka Chong yang tadinya ditinggalkan oleh suaminya dan melarat di jalanan bersama kedua orang anaknya yang masih kecil, kini telah menjadi seorang pengusaha yang sukses dengan pendapatan tahunan sebesar 6 miliar dollar (triliunan Rupiah). Sungguh luar biasa!

"Seorang wanita tidak perlu bergantung pada suami untuk hidup bahagia dan sukses. Dengan usaha dan kerja keras sendiri, wanita juga bisa sukses dan bermartabat!"

Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua!

Tuesday, August 17, 2021

TERNYATA HIDUP ITU INDAH


Seorang dosen tengah berjalan santai bersama seorang mahasiswa di taman kampus, keduanya melihat sepasang sepatu yg sudah usang & lusuh.

Mereka berdua yakin kalau itu adalah sepatu milik pekerja kebun yg sebentar lagi akan menyelesaikan pekerjaannya.

_Sang mahasiswa melihat kepada dosennya & berkata :_
*Bagaimana kalau kita candai tukang kebun ini dengan menyembunyikan sepatunya,* kemudian kita bersembunyi di belakang pepohonan, nanti ketika dia datang, kita lihat bagaimana dia kaget & cemas karena kehilangan sepatunya...

_Dosen itu menjawab:_ 
Mahasiswaku, _*tidak pantas kita menghibur diri dengan mengorbankan orang miskin.*_
*Kamu kan seorang yg kaya & kamu bisa saja menambah kebahagiaan utk dirinya...*

*Sekarang coba kamu masukkan beberapa  lembar uang kertas ke dalam sepatunya,* _kemudian saksikan bagaimana respon dari tukang kebun miskin itu?_

_Sang mahasiswa sangat takjub dengan usulan dosennya._ 
*Dia langsung  memasukkan beberapa lembar uang ke dalam sepatu tukang kebun itu.* _Setelah itu ia bersembunyi di balik semak² bersama dosennya sambil mengintip apa yg akan terjadi dengan tukang kebun._

Tak berapa lama datanglah tukang kebun itu, sambil mengibas-ngibaskan kotoran debu dari pakaiannya, dia menuju tempat dia meninggalkan sepatu sebelum bekerja.

Ketika ia memasukkan kakinya ke dalam sepatu, ia menjadi terperanjat, karena ada sesuatu yg mengganjal di dalamnya.

Saat ia keluarkan ternyata, *uang...* 
Dia memeriksa sepatu yg satunya lagi, ternyata juga berisi *uang...*
Dia memandangi *uang* itu ber-ulang² seolah ia tidak percaya dengan penglihatannya. 

Ia pun memutar pandangannya ke segala penjuru namun ia tidak melihat seorang pun.

_Sambil menggenggam uang itu lalu ia berlutut sambil menengadah ke langit ia berucap :_
*"Aku bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Engkau yg maha Pengasih & Penyayang...*
_Wahai Yang Maha Tahu, istriku sedang sakit & anak²-ku kelaparan, mereka belum mendapatkan makanan hari ini._

*Engkau telah menyelamatkanku, anak-anakku dan istriku dari penderitaan..."*

_Dengan kepolosannya dia terus menangis terharu sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dari *Tuhan Yang Maha Pemurah*._

Sang mahasiswa sangat terharu dengan pemandangan yg dilihatnya dari balik persembunyian itu. Air matanya menetes tanpa dapat ia bendung.

_Sang dosen yg bijak tersebut pun berkata pada mahasiswanya :_
_"Bukankah sekarang kamu *merasakan kebahagiaan yg lebih* dari pada kamu melakukan usulan pertama dengan menyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?"_

_Sang mahasiswa menjawab :_
*"Aku telah mendapatkan pelajaran yg tidak akan aku lupakan seumur hidupku."*
_Sekarang aku paham makna kalimat :_
*"Ketika kamu memberi,* _kamu akan memperoleh *kebahagiaan yg lebih banyak* daripada ketika kamu diberi"._

_Sang dosen melanjutkan nasehatnya, & ketahuilah bahwa *bentuk pemberian itu ber-macam² :*_
1. _Memaafkan kesalahan orang di saat kamu mampu melakukan balas dendam_ ...adalah suatu *pemberian.*

2. _Mendoakan teman & saudaramu di belakangnya_ (tanpa sepengetahuannya) itu adalah juga *pemberian.*

3. _Berusaha berbaik sangka & menghilangkan prasangka buruk,_ juga suatu *pemberian.*

4. _Menahan diri dari membicarakan aib sesama kita di belakangnya_ adalah *pemberian* juga.

Ini semua adalah *"pemberian"*

Marilah kita saling *"memberi & berbuat baik"*, niscaya _*hidup kita akan menjadi lebih indah.*_

*"Ternyata hidup itu Indah"*

Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat utk sesama.

Saturday, August 7, 2021

BELAJAR DARI POHON


1. Pohon tidak makan dari buahnya sendiri.

Untuk hidup / tumbuh, pohon memperoleh makanan dari tanah. 
Semakin dalam akarnya, makin banyak nutrisi yang diserap.

Ini mengajarkan untuk kita lebih dekat  dengan Tuhan sebagai Sumber Kehidupan, semakin mendalam , m a k a kita akan semakin kuat

2. Pohon TIDAK MARAH/TERSINGGUNG ketika buahnya dipetik orang.

Kadang hati kecil kita protes, kenapa kerja keras kita yang menikmati justru orang lain. 
Inilah prinsip memberi.

Kita bekerja bukan untuk hidup saja , t e t a p i untuk memberi buah.

Kita bekerja keras supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yang memerlukan, b u k a n demi diri sendiri.

3. Buah yang dihasilkan pohon itu menghasilkan biji, dan biji itu menghasilkan banyak biji2 yang dapat menjadi pohon2 berikutnya,sehingga akhirnya dapat mengeluarkan buah2 yang segar.

Ini mengingatkan agar hidup kita dapat memberi dampak positif terhadap orang lain.

Bila kita dipercaya menjadi seorang pemimpin..itu bukan masalah posisi/ jabatan dan untuk memperkaya atau mempertuan diri ,t e t a p i mengenai pengaruh dan inspirasi yang bisa diberikan kepada orang lain.

Semoga kita semua bisa menjadi Pohon yang Bermanfaat !

Wednesday, August 4, 2021


"You have to be careful. Beautiful women are heaven for the eyes and hell for the soul."
Massimo: "And purgatory for the wallet."

365 Days, by Massimo