Ada suatu cerita di sebuah kelas di sekolah...
Suatu ketika seorang guru bertanya kepada murid-muridnya tentang siapa itu Tuhan ?
Steven, ayahnya seorang hakim, menjawab: Tuhan itu adalah hakim yang mengadili orang jahat.
Albert, ayahnya seorang dokter, menjawab : Tuhan adalah dokter yang bisa menyembuhkan segala penyakit.
Michael, papanya konglomerat, menjawab : Tuhan adalah yang bisa memberikan segalanya.
Semua anak ditanya dan jawabnya adalah perspektif mereka terhadap pekerjaan bapaknya di dunia.
Tibalah giliran Sarjo yg akan ditanya oleh guru. Guru tahu bahwa Sarjo tidak semapan teman-temannya yang hidup nya berkecukupan. Kepala Sarjo menunduk kebawah, tidak berani menatap gurunya.
Sang guru lalu bertanya kpd Sarjo, siapakah Tuhan itu?
Dgn suara lemah Sarjo menjawab bahwa Tuhan itu adalah seorang "pemulung". Tiba-tiba kelas menjadi ricuh dan ribut dengan jawaban Sarjo. Bagaimana bisa Tuhan itu seperti "pemulung".
Lalu guru pun bertanya mengapa Sarjo bilang kalau Tuhan itu "pemulung" ?
Sarjo menjawab dengan menengadahkan mukanya, "Sorang pemulung mengambil barang-barang yang tidak berguna dan mengumpulkannya, membersihkannya sehingga menjadi berguna. Bapak saya juga memungut saya dari jalanan dan membawa pulang saya ke rumahnya, saya diasuhnya, disekolahkan, dididiknya sehingga menjadi berguna. Jika bapak saya tidak mengambil saya, entah jadi apakah nasib saya sekarang dijalan. Demikianlah Tuhan menjadi seperti seorang "pemulung" yang mengambil yang tidak berguna (di mata manusia) menjadi berguna."
Semua kelas terdiam dan tanpa terasa sang guru meneteskan airmata. Lalu dipeluknya Sarjo dengan erat sambil menangis terharu...