Wednesday, March 31, 2021
Thursday, March 25, 2021
Asal Mula Hari Ceng Beng
Sampai hari ini, masih banyk masyarakat Tionghoa yg keliru menganggap Cheng Beng ini sbg perayaan agama. Sehingga, mereka yg beragama di luar Kong Hu Cu merasa "haram" bila mengikuti prosesi Cheng Beng ini.
Pd hal, sesungguhnya Cheng Beng ini adalah adat istiadat Org Tionghoa. Dan, adat itu merupakan bagian dr kebudayaan. So, janganlah kita mengingkari kita sbg org Tionghoa dgn melupakan budaya leluhur kita sendiri.
Asal Mula Hari Ceng Beng
Hari Ceng Beng atau Qing Ming
(Hanzi : 清明) adalah suatu hari ziarah tahunan bagi etnis Tionghoa.
Hari Ceng Beng biasanya jatuh pada tanggal 5 April untuk setiap tahunnya. Warga Tionghoa biasanya akan datang ke makam kuburan orang tua atau leluhur untuk membersihkannya dan sekalian bersembahyang/pai di makam tersebut sambil membawa buah-buahan, kue-kue, makanan, serta karangan bunga.
Lalu kenapa disetiap kubur, diatasnya disebarkan/diletakkan kertas perak atau kuning setiap kali selesai dibersihkan?
Konon menurut cerita rakyat, asal mula ziarah kubur atau Ceng Beng ini berawal dari zaman kekaisaran Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming (1368-1644 M). Zhu Yuanzhang awalnya berasal dari sebuah keluarga yang sangat miskin.
Karena itu dalam membesarkan dan mendidik Zhu Yuanzhang, orangtuanya meminta bantuan kepada sebuah kuil. Ketika dewasa, Zhu Yuanzhang memutuskan untuk bergabung dengan pemberontakan Sorban Merah, sebuah kelompok pemberontakan anti Dinasti Yuan (Mongol).
Berkat kecakapannya, dalam waktu singkat ia telah mendapat posisi penting dalam kelompok tersebut; untuk kemudian menaklukkan Dinasti Yuan (1271-1368 M); sampai akhirnya Beliau menjadi seorang kaisar. Setelah menjadi kaisar, Zhu Yuanzhang kembali ke desa untuk menjumpai orangtuanya. Sesampainya di desa ternyata orangtuanya telah meninggal dunia dan tidak diketahui keberadaan makamnya.
Kemudian untuk mengetahui keberadaan makam orangtua nya, sebagai seorang kaisar, Zhu Yuan Zhang memberi titah kepada seluruh rakyatnya untuk melakukan ziarah dan membersihkan makam leluhur mereka masing-masing pada hari yang telah ditentukan.
Selain itu, diperintahkan juga untuk menaruh kertas kuning di atas masing-masing makam, sebagai tanda makam telah dibersihkan.
Setelah semua rakyat selesai berizarah, kaisar memeriksa makam-makam yang ada di desa dan menemukan makam-makam yang belum dibesihkan serta tidak diberi tanda.
Kemudian kaisar menziarahi makam-makam tersebut dengan berasumsi bahawa di antara makam-makam tersebut pastilah merupakan makam orangtua, sanak keluarga, dan leluhur nya. Hal ini kemudian dijadikan tradisi untuk setiap tahunnya.
Tujuan dari perayaan Ceng Beng ini sendiri adalah agar supaya semua kerabat dekat, saudara, anak-anak, bisa berkumpul bersama, agar hubungan semakin erat terjalin.
Meski sudah berbeda agama atau kepercayaan, bukan berarti sudah tidak perlu datang untuk sekedar sungkem atau sekedar tengok ke makam orang tua. Itu salah besar! Ziarah ke kuburan orang tua tidak ada hubungannya dengan 'memuja setan'. Semua bisa menyesuaikan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Ada yang berpendapat bahwa jika sudah masuk agama tertentu, sudah tidak perlu pai/sembahyang ataupun sekedar untuk datang ke kubur orang tua, karena akan dianggap berhala dsb. Mestinya harus diingat juga, bahwa tanpa orang tua, kita-kita ini yang masih hidup tidak mungkin bisa ada di dunia. Jadi, jangan lupakan orang tua kita. Luangkanlah waktu karena Ceng Beng hanya setahun sekali.
Ada yang berpendapat juga jika pegang hio/dupa tidak diperbolehkan bagi yang menganut agama tertentu. Hal ini tidak jadi masalah, bisa sungkem saja. Tapi menurut saya, jika masih menganggap diri sebagai orang Tionghoa, tentunya tidak masalah hanya untuk sekedar pegang hio. Janganlah terlalu fanatik. Bukankah di dunia ini tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk tidak menghormati orang tua masing-masing?
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Buat Generasi kita
Jaman Old & Jaman Now.
Sehat, Bahagia, Damai, Sejahtera untuk Anda.
Monday, March 15, 2021
CIRI-CIRI ORANG BAIK
Mau Tahu Orang Itu Baik atau Tidak? Begini cirinya :
1. Orang Baik cenderung LEBIH BANYAK TERSENYUM. Percaya atau tidak, kebaikan seseorang bisa ditunjukkan dari cara dia tersenyum. Mengapa? Karena semakin banyak orang tersenyum, maka *Hawa Positif akan bertebaran di sekitarnya*. Selain itu, dengan tersenyum, orang akan terkesan *lebih ramah dan bisa dipercaya*.
2. Pikiran-pikiran negatif jarang menghinggapi orang baik, sedangkan orang jahat biasanya diliputi rasa iri hati dan dengki.
Orang Baik akan selalu MENANAMKAN PIKIRAN POSITIF dalam hidupnya. Bahkan saat dia mengalami masa-masa sulit sekalipun. Berbeda dengan orang jahat, saat kita berbicara dengannya akan banyak pikiran-pikiran atau gagasan buruk yang dia tebarkan. Bahkan dia bisa menyebar hawa iri dengki di sekitar kita. Sehingga suasana jadi tidak nyaman.
3. Lihat seberapa sering seseorang mengganti nomor handphone. Orang Baik, jarang mengganti nomor handphonenya. Mungkin pada awalnya terdengar konyol dan main-main. Tapi percayalah orang baik JARANG MENGGANTI NO HP NYA. Mereka beranggapan jika suatu saat orang membutuhkan mereka, gonta-ganti nomor handphone bisa menjadi petaka tersendiri. Orang akan kesulitan mencari nomor kita dan kita kehilangan satu kesempatan untuk menolong orang. Jika ada sebagian orang yang beralasan mengganti nomor ponsel untuk menghindari gangguan, orang baik tidak akan merasa dirugikan dengan apa pun yang orang lain lakukan padanya.
4. Orang Baik biasanya lebih sering MENYAPA DULUAN. Orang baik tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang, bahkan terhadap orang yang berbuat jahat padanya sekalipun. Orang baik selalu terhindar dari rasa ingin dicari dan dibutuhkan. Dia biasanya tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama ini.
5. Orang Baik TIDAK INGIN MENUNJUKKAN BAHWA DIA BAIK. Tapi orang jahat akan selalu membangun citra baik untuk dirinya.
6. Orang Baik selalu PINTAR MENGENDALIKAN EMOSI. Mereka terlihat sangat sabar dan toleran. Tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri. Sebaliknya selalu mengutamakan kepentingan orang lain.
7. Orang Baik akan bercerita atau MEMBAGIKAN HAL-HAL YANG BERMANFAAT dengan tujuan memberi tahu. Bukan untuk menggiring opini publik bahwa hanya dirinyalah yang benar.
8. Orang Baik selalu merapal 3 kata sakti. Yaitu MAAF, TOLONG, dan TERIMA KASIH.
9. Orang Baik tidak akan keberatan untuk mengakui kelebihan orang lain. Apalagi jika dia merasa salah. Mereka tidak akan segan-segan untuk MEMINTA MAAF DAN MEMPERBAIKI KESALAHAN. Berbeda dengan orang jahat yang memiliki gengsi tinggi dan menganggap dirinya selalu benar. Alamak... Jangankan mengaku salah, menganggap orang lain berprestasi saja gengsinya minta ampun. Ada saja alasannya untuk menjatuhkan orang lain.
Wednesday, March 10, 2021
BELAJAR DARI POHON
1. Pohon tidak makan dari buahnya sendiri.
Untuk hidup / tumbuh, pohon memperoleh makanan dari tanah.
Semakin dalam akarnya, makin banyak nutrisi yang diserap.
Ini mengajarkan untuk kita lebih dekat dengan Tuhan sebagai Sumber Kehidupan, semakin mendalam , m a k a kita akan semakin kuat
2. Pohon TIDAK MARAH/TERSINGGUNG ketika buahnya dipetik orang.
Kadang hati kecil kita protes, kenapa kerja keras kita yang menikmati justru orang lain.
Inilah prinsip memberi.
Kita bekerja bukan untuk hidup saja , t e t a p i untuk memberi buah.
Kita bekerja keras supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yang memerlukan, b u k a n demi diri sendiri.
3. Buah yang dihasilkan pohon itu menghasilkan biji, dan biji itu menghasilkan banyak biji2 yang dapat menjadi pohon2 berikutnya,sehingga akhirnya dapat mengeluarkan buah2 yang segar.
Ini mengingatkan agar hidup kita dapat memberi dampak positif terhadap orang lain.
Bila kita dipercaya menjadi seorang pemimpin..itu bukan masalah posisi/ jabatan dan untuk memperkaya atau mempertuan diri ,t e t a p i mengenai pengaruh dan inspirasi yang bisa diberikan kepada orang lain.
Semoga kita semua bisa menjadi Pohon yang Bermanfaat !
Friday, March 5, 2021
Gerakan Tanam Gedi
Tanam di setiap halaman rumah, lahan kosong bahkan di pot dari kaleng2 bekas. Kita syukuri berkat Tuhan melalui Gedi yang mudah bertumbuh. Enak disantap dan sehat.
*Penelitian*
https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9338
*Manfaat*
https://m.merdeka.com/gaya/mengenal-daun-gedi-sayur-bahan-bubur-manado-dan-puluhan-manfaatnya.html
*Testimoni*
Tante saya penderita gagal ginjal akibat diabetes dan darah tinggi. Kreatinin 7, Ureum 120. Sangat didesak untuk cuci darah. Tapi karena takut jarum, tante hanya mau dicuci darah satu kali, November 2017 lalu. Masuk keluar rumah sakit untuk tranfusi.
Puji Tuhan, ada yang kasih informasi bahwa ada orang yang berhenti cuci darah karena konsumsi air rebusan daun Gedi merah dan Gedi hijau juga boleh. Gedi adalah sejenis sayuran yang amat populer di Manado. Biasanya dipakai untuk campuran bubur manado.
Kami mencobanya. Karena Tante terlihat lebih segar, saya bersemangat untuk terus memberi tante rebusan daun Gedi. Setelah konsumsi sehari sekali, kira2 lima belas lembar daun gedi ukuran sedang (lebih banyak daun Gedinya, lebih baik) direbus dengan enam gelas air, sampai daunnya lunak. itu bisa untuk diminum tiga orang.
Beberapa bulan kemudian, kami terkejut senang sebab hasil periksa lab, kreatinin menjadi 2 dan ureum 100. Tidak hanya itu, Hb tante yang semula 6, ditransfusi tiga kantong darah, hasilnya Hb menjadi 12. Padahal biasanya sebelum konsumsi rebusan daun Gedi, satu kantong darah, hanya akan menambah 1 hb. Jadi kalau semula Hb 6, jadi 9.
Sekarang sudah dua bulan lebih kami belum lagi ke rs untuk tranfusi.
Di rumkit manado, saya ketemu seorang ibu yang juga punya pengalaman yang sama.
Terbayang berapa banyak BPJS yang sedang kesulitan keuangan, bisa menghemat biaya, bila pasien cuci darah tidak jadi cuci darah, karena daun Gedi.
Tentu semua ini hanya oleh karena perkenan-Nya.
Semoga semua orang yang membutuhkan, dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari apa yang sudah disediakan Tuhan di alam-Nya.
Tuesday, March 2, 2021
*T͟I͟P͟S͟ S͟E͟D͟E͟R͟H͟A͟N͟A͟*
1. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ j͟a͟n͟t͟u͟n͟g͟, h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ k͟e͟l͟e͟b͟i͟h͟a͟n͟ g͟a͟r͟a͟m͟.
2. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ h͟a͟t͟i͟, h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ m͟a͟k͟a͟n͟a͟n͟ b͟e͟r͟l͟e͟m͟a͟k͟.
3. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ p͟e͟r͟u͟t͟, h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ m͟a͟k͟a͟n͟a͟n͟ d͟i͟n͟g͟i͟n͟.
4. J͟i͟k͟a͟ A͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ u͟s͟u͟s͟, g͟a͟n͟t͟i͟ j͟u͟n͟k͟ f͟o͟o͟d͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ s͟a͟y͟u͟r͟a͟n͟
5. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ p͟a͟n͟k͟r͟e͟a͟s͟, h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ m͟a͟k͟a͟n͟ k͟e͟n͟y͟a͟n͟g͟.
6. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ G͟i͟n͟j͟a͟l͟, m͟i͟n͟u͟m͟l͟a͟h͟ b͟a͟n͟y͟a͟k͟ a͟i͟r͟ d͟i͟ s͟i͟a͟n͟g͟ h͟a͟r͟i͟, m͟i͟n͟u͟m͟ l͟e͟b͟i͟h͟ s͟e͟d͟i͟k͟i͟t͟ a͟i͟r͟ d͟i͟ m͟a͟l͟a͟m͟ h͟a͟r͟i͟, k͟o͟s͟o͟n͟g͟k͟a͟n͟ k͟a͟n͟d͟u͟n͟g͟ k͟e͟m͟i͟h͟ a͟n͟d͟a͟ s͟e͟b͟e͟l͟u͟m͟ t͟i͟d͟u͟r͟.
7. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ O͟t͟a͟k͟, t͟i͟d͟u͟r͟l͟a͟h͟ s͟e͟l͟a͟m͟a͟ d͟e͟l͟a͟p͟a͟n͟ j͟a͟m͟.
8. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ j͟i͟w͟a͟, m͟i͟l͟i͟k͟i͟ h͟u͟b͟u͟n͟g͟a͟n͟ y͟a͟n͟g͟ I͟n͟t͟i͟m͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ S͟a͟n͟g͟ P͟e͟n͟c͟i͟p͟t͟a͟, A͟l͟l͟a͟h͟ Y͟a͟n͟g͟ M͟a͟h͟a͟ K͟u͟a͟s͟a͟.
H͟i͟d͟u͟p͟ i͟t͟u͟ s͟e͟d͟e͟r͟h͟a͟n͟a͟,
y͟a͟n͟g͟ r͟u͟m͟i͟t͟ i͟t͟u͟ p͟i͟k͟i͟r͟a͟n͟ k͟i͟t͟a͟.
H͟i͟d͟u͟p͟ i͟t͟u͟ m͟u͟r͟a͟h͟,
y͟a͟n͟g͟ m͟a͟h͟a͟l͟ i͟t͟u͟ g͟e͟n͟g͟s͟i͟ k͟i͟t͟a͟.
M͟a͟r͟i͟l͟a͟h͟ k͟i͟t͟a͟ m͟e͟n͟j͟a͟d͟i͟ o͟r͟a͟n͟g͟ y͟a͟n͟g͟ p͟a͟n͟d͟a͟i͟ b͟e͟r͟s͟y͟u͟k͟u͟r͟.
S͟e͟m͟o͟g͟a͟ B͟e͟r͟m͟a͟n͟f͟a͟a͟t͟
心 灯 ( PELITA HATI )
1.水至清则无鱼
Air terlalu bersih tanda tak ada ikan.
2.人至清则无朋
Manusia terlalu mau menang sendiri, tanda tak punya teman.
3.人活着, 不要凡事都爭个明白
Manusia hidup, tidak perlu selalu memperdebatan kebenaran.
4.跟家人争, 争赢了, 亲情没了。
Debat dengan keluarga, menang, kasih kekeluargaan pudar.
5.跟爱人争, 争赢了, 感情没了。
Debat dengan kekasih, menang, rasa cinta pun pudar.
6.跟朋友争, 争赢了, 情义没了。
Debat dengan teman, menang, persahabatan pun pudar.
7.争的是理,输的是情,伤的是自己。
Yg didebat kebenaran, yang dipertaruhkan hubungan batin, yang luka diri sendiri.
8.黑是黑, 白是白, 让时间去证明。
Hitam tetaplah hitam, putih tetaplah putih, biarlah waktu yang membuktikannya.
9.放下自己固执己见, 寬心做人。
Lepaskan keangkuhan pada pendirianmu, berbesarhatilah menjadi manusia.
10.舍得做事, 赢得是整个人生。
Tuluslah dalam bekerja, yang kamu menangkan itu seluruh kehidupanmu.
11.多一份平和, 多一份温暖, 生活才有阳光。
Lebih banyak damai, lebih banyak kehangatan, barulah hidupmu bercahaya.
12.人活着是给自己看的,
Kehidupan ini untuk dilihat diri sendiri,
13.别奢望人人都懂你,
Janganlah mendambakan setiap orang akan mengerti kamu,
14.别要求事事都如意。
Jangan harapkan setiap persoalan akan berjalan sukses.
15.没人心疼, 也要坚强。
Bila tak ada orang yang sayang, tetaplah tabah.
16.没人鼓掌,也要飞翔。
Bila tak ada orang yang memuji kamu, tetaplah kamu harus berkarya.
17.没人欣赏, 也要芬芳。
Meskipun tidak dinikmati orang, tetaplah kamu harus harum.
18.生活没有模板,
Kehidupan tidak ada polanya,
19.只有心灯一盏。
Kehidupan hanyalah sebuah pelita dalam hati.
20.忙事, 偷偷闲, 别丢了健康。
Sibuk, curilah waktu bersantai , janganlah kehilangan kesehatan.
21.累时, 停停手, 别丢了快乐。
Lelah, berhentilah sejenak, janganlah kehilangan kegembiraan.
22.只要心中有家, 人生就不会迷路。
Asalkan dalam hati ada rumah, hidup kamu tidak akan pernah tersesat
Subscribe to:
Posts (Atom)