Friday, March 5, 2021

Gerakan Tanam Gedi


Tanam di setiap halaman rumah, lahan kosong bahkan di pot dari kaleng2 bekas. Kita syukuri berkat Tuhan melalui Gedi yang mudah bertumbuh. Enak disantap dan sehat.

*Penelitian*
https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9338

*Manfaat*
https://m.merdeka.com/gaya/mengenal-daun-gedi-sayur-bahan-bubur-manado-dan-puluhan-manfaatnya.html

*Testimoni*
Tante saya penderita gagal ginjal akibat diabetes dan darah tinggi. Kreatinin 7, Ureum 120. Sangat didesak untuk cuci darah. Tapi karena takut jarum, tante hanya mau dicuci darah satu kali, November 2017 lalu. Masuk keluar rumah sakit untuk tranfusi.
Puji Tuhan, ada yang kasih informasi bahwa ada orang yang berhenti cuci darah karena konsumsi air rebusan daun Gedi merah dan Gedi hijau juga boleh. Gedi adalah sejenis sayuran yang amat populer di Manado. Biasanya dipakai untuk campuran bubur manado.
Kami mencobanya. Karena Tante terlihat lebih segar, saya bersemangat untuk terus memberi tante rebusan daun Gedi. Setelah konsumsi sehari sekali, kira2 lima belas lembar daun gedi ukuran sedang (lebih banyak daun Gedinya, lebih baik) direbus dengan enam gelas air, sampai daunnya lunak. itu bisa untuk diminum tiga orang. 
Beberapa bulan kemudian, kami terkejut senang sebab hasil periksa lab, kreatinin menjadi 2 dan ureum 100. Tidak hanya itu, Hb tante yang semula 6, ditransfusi tiga kantong darah, hasilnya Hb menjadi 12. Padahal biasanya sebelum konsumsi rebusan daun Gedi, satu kantong darah, hanya akan menambah 1 hb. Jadi kalau semula Hb 6, jadi 9. 
Sekarang sudah dua bulan lebih kami belum lagi ke rs untuk tranfusi. 
Di rumkit manado, saya ketemu seorang ibu yang juga punya pengalaman yang sama.
Terbayang berapa banyak BPJS yang sedang kesulitan keuangan, bisa menghemat biaya, bila pasien cuci darah tidak jadi cuci darah, karena daun Gedi. 
Tentu semua ini hanya oleh karena perkenan-Nya.
Semoga semua orang yang membutuhkan, dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari apa yang sudah disediakan Tuhan di alam-Nya.