Monday, October 4, 2021

Bukan Sekadar Hasil


Di antara sekian banyak kejadian kontroversial di dunia tinju, kejadian pada tanggal 28 Juni 1997 mungkin adalah yg paling diingat orang. Ketika itu, Evander Holyfield berhadapan dengan Mike Tyson. Itu adalah pertandingan ulang. Pada pertandingan pertama tanggal 9 November 1996, Holyfield menang TKO di ronde ke-11. Event yg disebut2 sebagai pertarungan terdahsyat dalam sejarah tinju itu ternyata berakhir memalukan. Pertandingan dihentikan di ronde ketiga karena Tyson menggigit telinga Holyfield, sebuah tindakan yg sangat tercela di ring tinju. Tyson dinyatakan kalah & mendapat hukuman.

Mempunyai keinginan untuk mencapai atau meraih sesuatu tentunya tidak salah. Jadi, sangatlah wajar jika seseorang itu berupaya keras untuk mencapai cita2nya, bekerja mati2an untuk meraih sukses. Yg jadi masalah adalah, kalau untuk mencapai keinginannya itu, orang lalu menghalalkan segala cara; termasuk melakukan kecurangan & kekejian, tidak peduli norma & melanggar hukum.

Saudaraku, firman Tuhan hari ini berkisah tentang Raja Ahab yg menginginkan kebun anggur Nabot. Nabot menolak karena kebun anggur itu pusaka nenek moyangnya (1 Raj. 21:3). Lalu atas saran Izebel, istrinya, Ahab melakukan cara2 keji untuk mencapai keinginannya itu (1 Raj. 21:9-14). Tindakan yg kemudian mendatangkan hukuman Tuhan atas Ahab dan keluarganya (1 Raj. 21:21). Hikmahnya, janganlah kita hanya terfokus pada keinginan untuk meraih sesuatu. Perhatikan juga cara mencapainya. Sebab segala sesuatu yg diraih dengan cara yg curang & keji, tidak akan menjadi berkat. Malah bisa mendatangkan laknat.

"Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan." (Ams. 16:8)
Bac: 1 Raj. 21:1-29