Seorang pengusaha. Ia mempunyai kantor di salah satu bangunan raksasa yang berlantai 100. Walaupun kantornya tak terletak di lantai tertinggi, namun kantor itu boleh dikatakan berada di di puncak bangunan yakni di lantai 99.
Suatu pagi seperti biasa ia datang ke kantornya. Namun betapa sialnya hari itu. Setelah tiba di lantai pertama gedung itu, didapatinya bahwa lift gedung itu tidak berfungsi karena ada kemacetan saluran listrik.
Namun karena saat itu ada sesuatu yang amat mendesak untuk dilakukan dan tak dapat ditunda, maka pengusaha tersebut memutuskan untuk menapaki setiap anak tangga menuju lantai 99.
'Lebih mudah mendaki puncak Yu Shan (puncak tertinggi di Taiwan) dari pada mendaki tangga bangunan ini. Sungguh melelahkan.' Desah pengusaha itu sambil berusaha mengontrol nafasnya yang mulai ngos-ngos. Keringat mengucur membasahi seluruh tubuhnya.
Ia mulai kehabisan tenaga, dan hampir putus asa. Namun mengingat bahwa ada sesuatu yang harus diselesaikan hari itu, maka ia lalu kumpulkan seluruh tenaganya dan melangkah lagi.
Satu demi satu anak tangga dilalui. Akhirnya ia boleh bernafas lega setelah tiba di depan pintu kantornya.
Ingin rasanya ia menghadiahkan dirinya sendiri dengan secangkir kopi untuk memulihkan rasa capainya, sebelum memulai pekerjaannya hari itu.
Ia merogoh sakunya. Kosong!! Ia membuka tasnya. Ternyata apa yang dicarinya tak ia temukan. Ia lupa membawa kunci kantornya.
Sahabatku,
Sebuah kisah lucu. Namun adalah lebih lucu bila seseorang pada akhirnya menemukan kehampaan total di ujung sebuah perjalanan hidup yang telah dilaluinya dengan susah payah.
Setelah hidup ini berakhir, jangan lupa membawa serta kunci menuju dunia baru, yaitu kunci yg terdiri dari Amal dan Kebaikan anda. Mari mulai sekarang kita melakukan investasi di Sorga, bukan hanya investasi dunia.