Dalam kehidupan bisnis, selalu tidak ada kepastian. Ketika almarhum Steve Jobs akan me-launching i-Pod yang mengubah permusikan dunia, dia sendiri tidak yakin akan sukses. Ini terbukti karena saat itu dia menjual sebagian sahamnya. Kalau dia yakin, pasti dia akan tahan sahamnya semua dan baru jual setelah launching. Ternyata i-Pod merubah percaturan dunia music dan membawa sukses besar pada Apple.
Orang sukses adalah orang yang telah melewati basah kuyupnya kehidupan, yang penuh dengan kesakitan kelelahan dan penderitaan. Orang sukses telah melewati kegagalan kegagalannya dan menjadi lebih kuat dan terus tekun untuk bergerak menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Saya tertawa ketika teman menanyakan "apa rahasia sukses", seperti "ada" rahasianya saja. Sukses adalah pertemuan persiapan dengan kesempatan, sukses adalah ketepatan waktu pada rencana kerja yang melelahkan, sukses adalah bulan yang tersenyum saat kita telah kelelahan berupaya, sukses adalah kematian ulat menjadi kupu2.
Buku dan seminar yang mengatakan: Sukses itu mudah; Untung besar dengan cepat tanpa modal; 5 Rahasia menuju kebebasan finansial dengan cepat; Tentu hanya bermaksud mengolok olok pembaca saja, atau sekedar janji2 mudah seperti iklan2 lainnya. Tidak selalu isinya buruk, hanya janjinya sering terlalu muluk.
Setiap pebisnis yang matang tahu, kita selalu berada dalam kegamangan dan keraguan, karena kita tidak bisa tau apa yang akan terjadi didepan kita. Perkiraan akan sukses besar ternyata hanya ilusi, untung jadi buntung. Persahabatan jadi penghianatan. Mimpi kaya belum juga sampai2.
Kegagalan ternyata adalah bagian dari perjalanan, supaya kita bisa belajar lebih cermat, lebih pandai, lebih cerdik, lebih sadar akan kehidupan, lebih rendah hati lagi.
Karena kegagalan yang bertubi tubi, sering kita kehilangan keyakinan, dan menjadi ragu2. Kita tidak lagi seyakin dan seperkasa dulu. Kita mempertanyakan semuanya; apakah kita bisa, apa saya cukup mampu, apakah akan laku, apa masih ada sukses didepan kita. Ketakutanpun menyelimuti kita.
Bukannya kita harus menyerah pada ketakutan, bukan pula harus menghilangkan ketakutan itu, tapi kita harus menerimanya menjadi bagian dari diri kita. Kita berkawan dengan ketakutan kita, dan kita tetap berjalan kedepan, berusaha secara maksimal, melakukan yang terbaik, dan berusaha terus. Mungkin kita akan segera menjadi kupu kupu.
*Tanadi Santoso