Wednesday, July 18, 2012

Diam untuk mengendapkan kegalauan

Satu kali, nabi sedang berjalan dari suatu kota ke kota lain dengan beberapa pengikutnya. Ketika mendekati sebuah danau, nabi berkata kepada seorang pengikutnya: "Saya haus. Tolong, ambilkan saya air dari danau itu."

Pengikutnya itu berjalan menuju danau itu. Ketika mendekat, dilihatnya beberapa orang sedang mencuci pakaian di danau itu, dan baru saja sebuah gerobak yg ditarik 2 ekor sapi melintasi pinggir danau itu. Air sekitarnya menjadi keruh dan berwarna gelap. Pengikut ini berpikir: " Mana mungkin memberi air keruh kepada, nabi sbg air minum?"

Iapun kembali dan menyampaikan ke nabi:" Airnya sedang keruh. Saya pikir belum bisa diminum." Waktu berlalu, dan setengah jam kemudian nabi memintanya keembali ke danau utk mengambilkan air minum untuknya. Dengan patuhnya, iapun kembali ke danau. Sekarang air danau sudah menjadi bening kembali. Lumpurnya sudah mengendap dan air di atasnya sudah berubah jernih, siap diminum. Iapun mengisi potnya dengan air itu.

Ketika nabi melihatnya, ia berkata kpd pengikutnya: "Lihatlah, apa yg kamu lakukan utk membuat air itu jernih? Kamu diamkan, maka lumpurnya perlahan-lahan turun dengan sendirinya, dan kamu mendapat air yg bersih. Begitu juga dengan pikiranmu. Kalau sedang tidak tenang ataupun galau, diamkan saja dulu. Beri waktu sesaat, lalu pikiran keruhmu itu akan berubah dng sendirinya. Tidak usah repot utk mengendapkannya