Banyak orang tidak sadar ketika lebih banyak menggunakan kata "aku" atau "saya" dari pada "kamu", itu artinya dia hanya tertarik pada dirinya sendiri. "Saya ingin melakukan... saya pikir... saya rasa.. saya.. saya.. dan saya..." Perhatikanlah kata-kata Anda, dan sadarilah ketika sudah terlalu banyak kata "saya."
Orang yang seperti ini menjadikan dirinya sendiri sebagai pusat hidupnya. Wesley Huber berkata, "Tidak ada yang seburuk orang yang hanya berpusat pada dirinya sendiri - seseorang yang menganggap dirinya pencetak sukses, dan mengukur dirinya dengan dirinya sendiri dan merasa senang dengan hasilnya."
"Orang yang hidup untuk dirinya sendiri adalah orang yang gagal. Bahkan, sekalipun dia berhasil memiliki banyak kekayaan, kekuasaan, atau kedudukan, dia tetap saja seorang gagal," demikian terang Norman Vincent Peale, seorang pendeta dan penulis buku laris.
Alkitab mengingatkan dengan keras tentang berpusat pada diri sendiri. Amsal 26:12 menuliskan, "Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu."
Cara terbaik untuk hidup bahagia di dunia ini adalah dengan menjadikan Tuhan pusat kehidupan kita, dan memberikan hidup kita untuk orang-orang disekitar kita. Tidak seorang pun bisa berhasil dengan kemampuannya seorang diri. Untuk mencapai puncak kesuksesan, Anda membutuhkan orang lain. Semakin tinggi kesuksesan, semakin banyak Anda membutuhkan orang lain. Untuk itu, ingatlah untuk hidup dalam komunitas dengan bijaksana. Gunakan lebih banyak kata, "Anda, kamu, dan mereka." Hidup Anda akan lebih berarti ketika memberi arti bagi banyak orang.