Seorang anak di Cina mencoba untuk menikmati sekaleng minuman bersoda yang dingin dengan cara memasukannya ke dalam freezer lemari es. Sayang, dia tidak sempat menikmatinya karena kaleng soda tersebut meledak saat dia membukanya. Selain itu, dia juga harus menerima 38 jahitan karena serpihan kaleng soda yang tajam mengenai pipinya.
Kejadian tersebut diketahui setelah ibu dari anak malang tersebut mempublikasikan foto yang menunjukkan jahitan di pipi anaknya tersebut melalui Twitter. Tujuannya satu, untuk memperingatkan keluarga yang lain agar tidak membekukan minuman kaleng bersoda di dalam freezer.
Menurut cerita sang ibu, anaknya tersebut mengambil sekaleng minuman bersoda dari freezer yang memang ingin dia nikmati dalam keadaan beku. Sayang, sesaat setalah dia membuka penutupnya, kaleng aluminium tersebut meledak ke atas dan salah satu bagian dari kaleng yang pecah tersebut mengenai wajah anaknya. Di rumah sakit, anaknya harus mendapat 31 jahitan di pipi dan 7 jahitan di bagian dalam mulutnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Pertanyaan ini segera muncul setelah membaca berita tersebut. Menurut Louis Bloomfield, seorang fisikawan dari University of Virginia, gas karbondioksida memang dapat menjadi sangat berbahaya. "Saat air yang berada di dalam kaleng membeku, maka karbondioksida akan mengumpul di satu bagian kecil yang tersisa dalam kaleng tersebut," ujar Bloomfield. Nah, kondisi inilah yang menimbulkan tekanan besar di dalam kaleng yang akan lepas (baca: meledak) saat kaleng tersebut pertama kali dibuka.
Pertanyaan lebih lanjut adalah, "Mengapa kaleng tersebut tidak meledak saat berada dalam freezer?" Bloomfield melihat bahwa meski "tertekan," gas karbondioksida tersebut tertahan oleh kaleng yang kuat. Namun, saat kaleng tersebut dibuka, maka gas tersebut seolah-olah menemukan titik lemah untuk segera keluar dengan cepat, sehingga lebih terlihat sebagai ledakan.
Kejadian tersebut diketahui setelah ibu dari anak malang tersebut mempublikasikan foto yang menunjukkan jahitan di pipi anaknya tersebut melalui Twitter. Tujuannya satu, untuk memperingatkan keluarga yang lain agar tidak membekukan minuman kaleng bersoda di dalam freezer.
Menurut cerita sang ibu, anaknya tersebut mengambil sekaleng minuman bersoda dari freezer yang memang ingin dia nikmati dalam keadaan beku. Sayang, sesaat setalah dia membuka penutupnya, kaleng aluminium tersebut meledak ke atas dan salah satu bagian dari kaleng yang pecah tersebut mengenai wajah anaknya. Di rumah sakit, anaknya harus mendapat 31 jahitan di pipi dan 7 jahitan di bagian dalam mulutnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Pertanyaan ini segera muncul setelah membaca berita tersebut. Menurut Louis Bloomfield, seorang fisikawan dari University of Virginia, gas karbondioksida memang dapat menjadi sangat berbahaya. "Saat air yang berada di dalam kaleng membeku, maka karbondioksida akan mengumpul di satu bagian kecil yang tersisa dalam kaleng tersebut," ujar Bloomfield. Nah, kondisi inilah yang menimbulkan tekanan besar di dalam kaleng yang akan lepas (baca: meledak) saat kaleng tersebut pertama kali dibuka.
Pertanyaan lebih lanjut adalah, "Mengapa kaleng tersebut tidak meledak saat berada dalam freezer?" Bloomfield melihat bahwa meski "tertekan," gas karbondioksida tersebut tertahan oleh kaleng yang kuat. Namun, saat kaleng tersebut dibuka, maka gas tersebut seolah-olah menemukan titik lemah untuk segera keluar dengan cepat, sehingga lebih terlihat sebagai ledakan.