Thursday, October 10, 2019

Manusia itu ibarat Benih , Ragi dan Garam


Pada Hakekatnya semua Benih itu adalah Menghilang dan mati,lebur dalam tanah untuk kemudian menjadi Kehidupan Baru artinya Benih itu Harus bisa Tumbuh .

Ragi juga harus Larut kehilangan dirinya untuk bisa memekarkan Adonan ; Garam pun harus lebur dan larut, kehilangan identitas dirinya agar bisa merasuk mengasinkan , demikianlah "garam" itu memberikan 'rasa' dalam kehidupan kita .

Identitas kita sudah jelas ; kita adalah ibarat Benih , Ragi dan Garam yang bisa memberi "rasa" secara tidak terlihat ; mungkin Bukan dgn tindakan Spaktakulker , bukan pula dengan Spanduk2 besar atau dengan pakaian seragam utk pamer diri sbg penyumbang orang miskin .

Kita harus selalu berjalan dgn kerendahan hati dan penuh Kasih , karena Kasih itu tidaklah memegahkan diri sendiri , melakukan setiap Kebaikan yg kita bisa lakukan dgn berlandaskan Kasih Bukan demi yang lainnya .

Maka kita harus menyadari bahwa setiap Benih itu adalah Awal dari segalanya , Bukan Akhir ..... jadi kita bisa berlaku sbg Awal dari setiap Kebaikan , Bukan Akhir .

Tugas kita sbg manusia adalah Memulai ,Merintis dan Mengawali dengan dasar Kehendak yang Baik, kemampuan dan tangan kita sangat terbatas tapi ingat bahwa ada waktunya yang disebut sbg Bagian Tuhan , urusan2 yg belum bisa kita selesaikan pastilah akan selesai kalau sudah menjadi Bagian Tuhan..

Lakukanlah segala sesuatu kebaikan tidak dengan pamer2 tapi lakukan secara tersembunyi karena itu semua akan memberi "rasa" sukacita dan Damai bagi kita dan banyak orang .

Marilah kita menjadi 'Benih-benih' bagi setiap Hal yag Baik ; Marilah menjadi 'Ragi' yang bekerja dalam hening ; Marilah menjadi 'Garam' yang larut dan memberi rasa nikmat dalam setiap masakan.

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak